KOMPAS.com - Dalam satu tahun, kita mengalami dua kali fenomena equinox, yakni pada bulan Maret dan bulan September.
Dikutip dari National Geographic, equinox bulan Maret adalah titik balik musim semi di belahan Bumi Utara dan titik balik musim gugur di Selatan.
Sedangkan, equinox bulan September adalah titik balik musim gugur di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim semi di Selatan.
Selengkapnya, berikut adalah penjelasan tentang fenomena equinox.
Baca juga: Apa Itu Fenomena El Nino?
Melansir Encyclopedia Britannica, equinox adalah fenomena ketika matahari tepat berada di atas garis Khatulistiwa yang menyebabkan siang dan malam memiliki durasi waktu yang sama.
Pada saat equinox berlangsung, garis yang memisahkan siang dan malam, yang disebut terminator, membelah bumi dan melewati Kutub Utara dan Selatan.
Namun, mengutip Earth Sky, durasi siang dan malam tetap tidak persis sama selama equinox, meski memang sangat dekat.
Selama equinox, Bumi mendapat cahaya beberapa menit karena matahari terbit ketika ujung matahari berada di atas cakrawala dan matahari terbenam ketika ujung matahari yang lain menghilang di bawah kaki langit.
Baca juga: Apa Itu Fenomena Aurora?
Dilansir dari Live Science, mengingat matahari adalah piringan dan bukan titik sumber cahaya, Bumi hanya mendapat beberapa menit cahaya tambahan selama equinox.
Selain itu, atmosfer membiaskan cahaya matahari dan terus melakukan perjalanan ke Bumi "malam hari" untuk waktu yang singkat, bahkan setelah matahari terbenam di bawah cakrawala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.