Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hewan Paling Cepat Mati, Ada yang Usia Dewasanya Hanya 24 Jam

Kompas.com - 25/02/2023, 19:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber AZ Animals

KOMPAS.com - Proses seleksi alam menghasilkan beberapa spesies hewan yang berumur sangat panjang. 

Salah satu hewan dengan rentang usia terpanjang adalah hiu Greenland, yang bisa hidup hingga usia 500 tahun.

Sementara itu, ada juga hewan-hewan yang berumur sangat pendek, yang bahkan usia dewasanya tidak lebih dari satu hari.

Hewan paling cepat mati

Dilansir dari AZ Animals, berikut adalah daftar 5 hewan paling cepat mati.

1. Lalat capung

Lalat capung adalah hewan paling cepat mati karena umur dewasanya hanya 24 jam.

Baca juga: 4 Hewan Paling Berani di Dunia

Usia dewasa bagi lalat capung adalah fase untuk memprioritaskan kawin. Bahkan, serangga ini tidak mengembangkan mulut dalam bentuk akhirnya karena mereka tidak punya cukup waktu untuk memprioritaskan makan. 

Namun, strategi itu cukup berhasil karena lalat capung merupakan spesies serangga terbang tertua yang masih hidup.

2. Burung kolibri berleher rubi

Burung kolibri berleher ruby adalah burung dengan umur terpendek. Burung kolibri tertua tercatat hidup selama enam tahun 11 bulan, tetapi tiga hingga empat tahun adalah usia yang lebih umum bagi sebagian besar anggota spesies.

Tingkat kematian burung ini sangat tinggi pada tahun pertama sehingga memungkinkan burung kolibri yang paling tangguh untuk mewariskan gen mereka. 

Baca juga: 5 Hewan Paling Tinggi di Dunia

3. Kupu-kupu American copper

Biasanya, kupu-kupu memiliki umur hanya beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu, tetapi umur kupu-kupu American copper sangat pendek, yakni sekitar dua minggu.

Jika dihitung dari saat telur pertama kali diletakkan, melalui tahap ulat, dan kira-kira sepuluh hari di kepompong, kupu-kupu ini memiliki siklus hidup total yang hanya mencakup satu setengah bulan.

Namun, bertahan cukup lama di dalam kepompong membuat ulat harus makan banyak dan itu menimbulkan masalah selama bulan-bulan musim dingin karena tidak ada anggota spesies yang hidup cukup lama. 

Untungnya, kupu-kupu American copper telah mengembangkan cara untuk bertahan hidup, yakni telur tetap tidak aktif hingga musim dingin mencair dan akhirnya menetas saat musim semi tiba.

Baca juga: 5 Hewan Paling Gemuk di Dunia

4. Tikus Sunda raksasa

Hampir setengah dari semua mamalia adalah hewan pengerat dan seleksi alam telah banyak membantu mereka menghindari pemangsaan dengan mendorong rentang hidup yang pendek dan tingkat perkembangbiakan yang luar biasa. 

Hewan dengan umur terpendek di Ordo Mammalia adalah tikus Sunda raksasa. Hewan yang ditemukan di Indonesia, Thailand, dan Filipina ini dapat mulai berkembang biak setelah kira-kira satu bulan dan mereka akan melahirkan anaknya hanya tiga minggu setelah kawin.

Siklus kelahiran yang cepat ini memungkinkan generasi tikus Sunda raksasa meningkat sepuluh kali lipat hanya dalam waktu empat bulan. 

Siklus hidup pendek tikus ini sangat singkat, yakni sekitar enam bulan hingga satu tahun. 

Hal ini tampaknya karena rancangan genetik. Pasalnya, studi tentang tulang dan gigi tikus mengungkapkan bahwa mereka tampaknya menua lebih cepat daripada mamalia lain.

Baca juga: 5 Hewan Paling Agresif di Dunia

5. Ikan gobi kerdil

Ikan gobi kerdil adalah ikan dengan umur terpendek, yakni sekitar 59 hari. Ditemukan di Great Barrier Reef Australia, ikan ini menghabiskan paruh pertama hidupnya dalam bentuk larva. 

Ikan gobi kerdil diyakini bahwa mereka mengembangkan masa hidup yang singkat ini sebagai cara untuk bertahan hidup di lingkungan dengan tingkat predator alami yang sangat tinggi.

Ikan ini mengalami tingkat kematian setinggi delapan persen sehari, jadi siklus reproduksi yang sangat cepat adalah salah satu metode yang mereka kembangkan untuk kelangsungan hidup jangka panjang. 

Selama ini, diketahui betina dari spesies ikan gobi kerdil bisa bertelur hingga lebih dari 400 butir telur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com