Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Banyak dari kita yang bermasalah dengan gigi kusam atau kuning. Ini adalah kondisi umum yang disebabkan oleh banyak faktor.

Sebagian orang merasa tidak percaya diri dengan masalah gigi kuning karena dianggap menganggu penampilannya.

Dilansir dari Live Science, sebagian besar penyebab perubahan warna gigi adalah noda ekstrinsik dan intrinsik. 

Gigi menguning juga dapat disebabkan oleh beragam faktor kesehatan, mulai dari penggunaan obat hingga cara menyikat gigi yang tidak benar. 

Penyebab gigi menguning

Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab umum gigi menguning.

Baca juga: Mengapa Burung Tidak Punya Gigi?

1. Noda ekstrinsik

Noda ekstrinsik memengaruhi permukaan enamel gigi, yang merupakan lapisan terluar gigi yang keras. Meski enamel gigi dapat dengan mudah ternoda, noda ini biasanya dapat dihilangkan atau diperbaiki. 

dr. Justin Philipp dari J. Philipp Dentistry, Chandler, Arizona, mengatakan bahwa penyebab nomor satu gigi menguning adalah gaya hidup.

Merokok, minum kopi dan teh, atau mengonsumsi tembakau adalah beberapa penyebab gigi menguning. 

Tar dan nikotin dalam tembakau merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan noda kekuningan pada permukaan gigi.

Sederhananya, makanan atau minuman apa pun yang dapat menodai pakaian juga dapat menodai gigi. 

Baca juga: 4 Cara Meredakan Sakit Gigi di Rumah

Jadi, inilah sebabnya makanan dan minuman yang berwarna gelap, termasuk cola, cokelat, kecap, saus spageti, dan sebagainya, dapat menghitamkan gigi. 

Selain itu, beberapa buah dan sayuran, seperti anggur, blueberry, ceri, bit, dan delima, juga berpotensi menodai gigi. 

Makanan tersebut kaya akan chromogens, yakni zat penghasil pigmen yang dapat menempel pada email gigi. 

Makanan dan minuman asam dapat meningkatkan pewarnaan dengan mengikis enamel gigi dan membuat pigmen lebih mudah menempel pada gigi. 

Tannin, senyawa pahit yang ditemukan dalam wine dan teh, juga membantu chromogen menempel pada enamel gigi, yang pada akhirnya menyebabkan gigi berwarna. 

Baca juga: Kapan Kita Seharusnya Mengganti Sikat Gigi?

2. Noda intrinsik

Noda intrinsik terbentuk di dalam struktur bagian dalam gigi, yang disebut dentin, sehingga membuat noda ini lebih sulit dihilangkan. 

Banyak obat yang dapat menyebabkan noda intrinsik pada gigi. Jika anak-anak mengonsumsi antibiotik tetrasiklin atau doksisiklin saat giginya masih tumbuh (sebelum usia 8 tahun), giginya bisa berubah menjadi kuning kecoklatan. 

Wanita yang mengonsumsi tetrasiklin setelah bulan keempat kehamilan atau saat menyusui, dapat menyebabkan gigi bayi berubah warna. 

Selama masa dewasa, penggunaan obat kumur yang mengandung chlorhexidine, senyawa yang dapat mengurangi bakteri dan mengobati gingivitis (radang gusi), juga dapat menyebabkan perubahan warna menjadi coklat pada gigi. 

Menjalani perawatan kemoterapi serta radiasi ke kepala dan leher dapat mengakibatkan noda intrinsik. 

Bahkan, beberapa obat yang relatif umum, seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat tekanan darah terkadang dapat menguningkan gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com