Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2022, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Apa makanan para dinosaurus di zaman purba? Jawaban dari pertanyaan ini ternyata baru-baru ini diungkap oleh para ilmuan.

Siapa sangka, goresan pada gigi ternyata bisa mengungkap apa yang sebenarnya mereka makan, termasuk kebiasaan makan theropoda besar seperti Allosaurus dan T-rex.

Untuk pertama kalinya, peneliti menggunakan analisis tekstur microwear gigi (DMTA) untuk menyimpulkan kebiasaan makan para dinosaurus ini.

Baca juga: Ciri-ciri Fisik Brontosaurus, Salah Satu Dinosaurus Terbesar di Bumi

Dengan mengambil gambar 3D dari masing-masing gigi dan menganalisis pola tanda yang digoreskan ke dalamnya, para peneliti dapat menentukan jenis makanan dinosaurus.

Mereka menemukan dinosaurus mana yang sering mengunyah tulang keras dan mana yang secara teratur memakan makanan dan mangsa yang lebih lembut.

Teknik ini membuka jalan baru penelitian paleontologi, membantu peneliti untuk lebih memahami tidak hanya dinosaurus itu sendiri tetapi juga lingkungan dan komunitas tempat mereka tinggal.

Baca juga: Dinosaurus Baru Ditemukan, Mirip Angsa Bergigi dengan Ekor Panjang

Dalam studinya, seperti dikutip dari Phys, Sabtu (10/12/2022) peneliti dari University of Tokyo bekerja sama dengan tim dari University of Mainz dan University of Hamburg Jerman menggunakan analisis tekstur microwear gigi (DMTA).

Itu merupakan teknik pemindaian untuk memeriksa keausan gigi dalam detail mikroskopis untuk memahami apa yang mungkin telah dimakan oleh dinosaurus.

"Kami ingin menguji apakah kami dapat menggunakan DMTA untuk menemukan bukti perilaku makan yang berbeda pada tyrannosaurid (dari periode Cretaceous, 145 juta hingga 66 juta tahun lalu) dengan Allosaurus yang lebih tua (dari periode Jurassic, 201 juta hingga 145 juta tahun lalu). lalu), yang merupakan kedua jenis theropoda," jelas Daniela Winkler dari Graduate School of Frontier Sciences.

Dari penelitian, peneliti mengetahui bahwa tyrannosaurid dapat menghancurkan dan memakan tulang sedangkan pada allosaurus belum banyak informasi yang diketahui tentang mereka.

DMTA sendiri sebenarnya digunakan untuk mempelajari mamalia, namun untuk pertama kalinya dipakai untuk mempelajari therapoda.

Peneliti mengambil gambar 3D bersolusi tinggi dari permukaan gigi pada skala yang sangat kecil. Selanjutnya gambar-gambar itu dipakai untuk menganalisis kekasaran, kedalaman, dan kompleksitas tanda keausan.

Jika kompleksitasnya tinggi, yaitu ada tanda dengan ukuran berbeda yang saling tumpang tindih, itu terkait dengan makan benda keras seperti tulang.

Baca juga: Apakah Manusia Purba Berburu dan Makan Dinosaurus?

Namun jika kerumitannya rendah seperti lebih tersusun dan tidak tumpang tindih, ini dikaitkan dengan konsumsi makanan yang lunak seperti daging.

Secara total, tim mempelajari 48 gigi dari 34 dinosaurus dan 14 buaya yang dipakai sebagai pembanding.

Menariknya, tim peneliti tak menemukan banyak bukti perilaku penghancuran tulang baik yang dilakukan oleh Allosaurus dan tyrannosaurid, meski mereka tahu tyrannosaurid memakan tulang.

Mungkin ada beberapa alasan untuk hasil yang tak terduga ini. Bisa jadi meski Tyrannosaurus dapat memakan tulang, hal itu lebih jarang dilakukan daripada yang diperkiran sebelumnya.

Kemungkinan lain, tim peneliti menggunakan gigi yang diawetkan dengan baik padahal gigi dalam kondisi rusak bisa jadi lebih banyak makan tulang.

Baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Herbivora Ditemukan, Seperti Apa?

Selain itu juga peneliti menemukan ada perbedaan perilaku makan dinosaurus remaja dan dewasa. Peneliti menemukan lebih banyak keausan pada gigi remaja yang mungkin berarti mereka lebih sering memakan bangkai.

Langkah selanjutnya peneliti akan mempelajari dinosaurus sauropoda berleher panjang.

"Dari apa yang kami pelajari menggunakan DMTA, kami mungkin dapat merekonstruksi pola makanan hewan yang punah dan membuat kesimpulan ekosistem yang punah serta perbedaannya dengan hari ini," tambah Winkler.

Studi ini dipublikasikan di Dryad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com