Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Supernova Tahun 1054 Diabadikan di Koin Langka

Kompas.com - 10/09/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tahun 1054 Masehi sebuah bintang kehabisan bahan bakar dan meledak dalam sebuah ledakan supernova yang memesona.

Biarpun jaraknya 6.500 tahun cahaya jauhnya, ledakan itu terlihat jelas di langit Bumi selama 23 hari dan beberapa ratus malam setelahnya.

Ledakan itu, yang sekarang dikenal sebagai SN 1054, begitu terang sehingga para astronom China menjulukinya sebagai 'bintang tamu'.

Para pengamat langit di Jepang, Irak, dan Amerika merekam fenomena itu secara tertulis dan di atas batu.

Sementara itu di Eropa, yang pada saat itu sebagian besar diperintah oleh Kaisar Bizantium Konstantinus IX dan gereja Kristen, ledakan bintanb besar dan memesona di langit itu justru tak pernah disebutkan sama sekali.

Baca juga: Teleskop Hubble Temukan Bintang yang Selamat dari Ledakan Supernova

Tetapi apakah memang benar bahwa kejadian ledakan Supernova pada tahun 1054 itu tak pernah dicatat?

Dikutip dari Live Science, Sabtu (10/9/2022) dalam sebuah penelitian baru, fenomena alam ini rupanya tetap diabadikan meski disembunyikan di tempat tak terduga, yakni koin emas edisi terbatas.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Science and Theology edisi Agustus 2022, tim peneliti menganalisis serangkaian empat koin emas Bizantium yang dicetak pada masa pemerintahan Konstantinus IX, dari tahun 1042 hingga 1055 M.

Peneliti menemukan koin langka itu menunjukkan adanya peristiwa alam yang luar biasa pernah terjadi di masa itu. 

Sementara tiga koin lainnya menunjukkan hanya satu bintang, peneliti berpendapat bahwa koin keempat mungkin merupakan penggambaran ledakan supernova 1054.

Baca juga: Ledakan Supernova Picu Kepunahan Massal di Bumi 359 Juta Tahun Lalu

Ilustrasi supernova tertua yang direkam oleh teleskop NASA. Fenomena supernova adalah peristiwa kematian bintang yang ditandai dengan ledakan bintang di alam semesta.B. Williams/JPL-Caltech/NASA Ilustrasi supernova tertua yang direkam oleh teleskop NASA. Fenomena supernova adalah peristiwa kematian bintang yang ditandai dengan ledakan bintang di alam semesta.

Koin langka keempat yang diduga menggambarkan fenomena ledakan Supernova itu menunjukkan dua bintang terang yang membingkai gambar kepala kaisar.

Menurut interpretasi tim, kepala kaisar mungkin mewakili matahari, bintang timur mewakili Venus.

Sedangkan bintang barat mewakili SN 1054 yang terlihat selama hampir sebulan di langit siang hari di seberang Venus.

Jika interpretasi ini benar dan koin langka itu menunjukkan SN 1054, maka ini menunjukkan bahwa sarjana Bizantium mungkin dilarang mempelajari atau menulis tentang supernova karena batasan agama.

Pejabat gereja mungkin menganggap akan lebih bijaksana untuk mengabaikan supernova.

Baca juga: Apa Itu Supernova dan Bagaimana Proses Terjadinya? Ini Penjelasan Sains

Tetapi setidaknya seorang sarjana yang pandai telah menemukan jalan keluar untuk tetap mengabadikan peristiwa supernova SN 1054.

"Mungkin salah satu cara bagi astronom cerdas kala itu untuk merekam peristiwa supernova adalah dengan menggunakan sandi. Dalam hal ini adalah koin cetakan edisi khusus yang dicetak setelah peristiwa 1054," tulis para peneliti.

Peneliti juga mengunjungi berbagai koleksi museum untuk mempelajari 36 koin lain.

Di situ digambarkan ukuran bintang barat pada koin tak seragam, tetapi tampaknya menyusut seiring waktu.

Peneliti berpendapat mungkin dimaksudkan untuk mewakili peredupan bertahap SN 1054 di langit Bumi.

Saat ini, supernova SN 1054 masih terlihat sebagai Nebula Kepiting. Meski begitu untuk melihatnya memerlukan teleskop yang memiliki kapasitas mumpuni.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Alasan di Balik Terangnya Supernova Superluminous

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com