Oleh: Michael A. Little
PARA ilmuwan telah menemukan fosil hewan yang memiliki ekor sejak ratusan tahun lalu. Saat itu, ikan purba menggunakan ekor yang mirip kipas sebagai sirip untuk berenang melintasi lautan dan melarikan diri dari pemangsa.
Dengan berevolusinya ikan-ikan ini menjadi makhluk darat, ekor mereka juga mulai berubah.
Ekor memberi banyak kegunaan bagi hewan, baik reptil, serangga, burung, maupun mamalia. Hewan modern seperti yang saat ini sering kita menggunakan ekor untuk melakukan berbagai hal, dari mempertahankan keseimbangan hingga berkomunikasi dan menemukan pasangan.
Para ilmuwan percaya bahwa dinosaurus, termasuk Tyrannosaurus rex, mengayunkan ekor mereka dari satu sisi ke sisi lain untuk menyeimbangkan kepala dan tubuh mereka yang berat saat berjalan dengan dua kaki. Gerakan ini membantu mereka untuk berlari dengan cukup cepat untuk menangkap mangsanya.
Baca juga: Apa Fungsi Tulang Ekor?
Mirip dengan dinosaurus, kanguru saat ini menggunaakan ekornya untuk tetap seimbang ketika mereka melompat di tanah terbuka. Tidak hanya sebagai penyeimbang berat badan mereka, ekor kanguru juga berfungsi sebagai kaki ketiga yang kuat untuk membantu mendorong mereka di udara.
Kucing dan hewan lain yang memanjat sering kali memiliki ekor lebat atau panjang yang membantu mereka menyeimbangkan diri, seperti orang yang berjalan di atas tali dan memegang tongkat panjang.
Monyet menggunakan ekor panjangnya untuk menjaga keseimbangan ketika berayun di cabang-cabang pohon di hutan. Banyak monyet juga memiliki ekor yang bisa menggenggam dan bertindak sebagai tangan dan memungkinkan mereka untuk memegang dahan pohon.
Ekor ini sangat kuat sehingga dapat menopang hewan tersebut saat makan buah dan daun.
Hewan lain memiliki ekor yang berevolusi menjadi senjata. Misalnya, ikan pari memiliki ekor penyengat ikonik yang dapat digunakan sebagai pertahanan saat pemangsa menyerang mereka.
Ular berbisa memiliki kancing kulit kering di ekornya yang menghasilkan suara bising ketika diguncangkan. Ekor ini memberi sinyal bagi hewan apapun yang mungkin mengancam ular derik bahwa hewan ini sedang bersiap untuk menyerang.
Baca juga: Mengenal Monyet Ekor Panjang yang Populasinya Saat Ini Terancam Punah
Banyak serangga juga memiliki ekor, tetapi mereka berevolusi secara terpisah dari hewan lain yang memiliki tulang belakang, seperti ikan dan mamalia. Kebanyakan serangga dengan ekor menggunakan ekornya untuk bertelur atau menyengat dan melumpuhkan inang atau mangsanya. Pada beberapa hewan, seperti tawon, ekornya dapat melakukan kedua hal ini. Ekor ini akan memudahkan tawon parasit tertentu untuk bertelur di dalam inangnya.
Hewan pemakan rumput, seperti bison di Amerika Utara, rusa kutub, dan jerapah di Afrika, memiliki ekor dengan kumpulan rambut panjang yang dapat dilambaikan untuk mengusir nyamuk dan serangga lain yang mungkin mengganggu mereka. Sapi dan kuda domestik juga memiliki ekor seperti ini.
Burung menggunakan ekornya yang berbulu untuk memberi keseimbangan saat mereka duduk di dahan pohon dan mengarahkan mereka dan mengurangi hambatan saat terbang. Beberapa burung juga menggunakan ekornya untuk ditunjukkan ketika musim kawin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.