Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2022, 17:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Mengapa hewan memiliki ekor? - Kristin M., umur 11, Kansas City, Missouri, Amerika Serikat

Oleh: Michael A. Little

PARA ilmuwan telah menemukan fosil hewan yang memiliki ekor sejak ratusan tahun lalu. Saat itu, ikan purba menggunakan ekor yang mirip kipas sebagai sirip untuk berenang melintasi lautan dan melarikan diri dari pemangsa.

Dengan berevolusinya ikan-ikan ini menjadi makhluk darat, ekor mereka juga mulai berubah.

Ekor memberi banyak kegunaan bagi hewan, baik reptil, serangga, burung, maupun mamalia. Hewan modern seperti yang saat ini sering kita menggunakan ekor untuk melakukan berbagai hal, dari mempertahankan keseimbangan hingga berkomunikasi dan menemukan pasangan.

Alat untuk keseimbangan dan pergerakan

Para ilmuwan percaya bahwa dinosaurus, termasuk Tyrannosaurus rex, mengayunkan ekor mereka dari satu sisi ke sisi lain untuk menyeimbangkan kepala dan tubuh mereka yang berat saat berjalan dengan dua kaki. Gerakan ini membantu mereka untuk berlari dengan cukup cepat untuk menangkap mangsanya.

Baca juga: Apa Fungsi Tulang Ekor?

Mirip dengan dinosaurus, kanguru saat ini menggunaakan ekornya untuk tetap seimbang ketika mereka melompat di tanah terbuka. Tidak hanya sebagai penyeimbang berat badan mereka, ekor kanguru juga berfungsi sebagai kaki ketiga yang kuat untuk membantu mendorong mereka di udara.

Kucing dan hewan lain yang memanjat sering kali memiliki ekor lebat atau panjang yang membantu mereka menyeimbangkan diri, seperti orang yang berjalan di atas tali dan memegang tongkat panjang.

Monyet menggunakan ekor panjangnya untuk menjaga keseimbangan ketika berayun di cabang-cabang pohon di hutan. Banyak monyet juga memiliki ekor yang bisa menggenggam dan bertindak sebagai tangan dan memungkinkan mereka untuk memegang dahan pohon.

Ekor ini sangat kuat sehingga dapat menopang hewan tersebut saat makan buah dan daun.

Mekanisme pertahanan

Hewan lain memiliki ekor yang berevolusi menjadi senjata. Misalnya, ikan pari memiliki ekor penyengat ikonik yang dapat digunakan sebagai pertahanan saat pemangsa menyerang mereka.

Ular berbisa memiliki kancing kulit kering di ekornya yang menghasilkan suara bising ketika diguncangkan. Ekor ini memberi sinyal bagi hewan apapun yang mungkin mengancam ular derik bahwa hewan ini sedang bersiap untuk menyerang.

Baca juga: Mengenal Monyet Ekor Panjang yang Populasinya Saat Ini Terancam Punah

Banyak serangga juga memiliki ekor, tetapi mereka berevolusi secara terpisah dari hewan lain yang memiliki tulang belakang, seperti ikan dan mamalia. Kebanyakan serangga dengan ekor menggunakan ekornya untuk bertelur atau menyengat dan melumpuhkan inang atau mangsanya. Pada beberapa hewan, seperti tawon, ekornya dapat melakukan kedua hal ini. Ekor ini akan memudahkan tawon parasit tertentu untuk bertelur di dalam inangnya.

Hewan pemakan rumput, seperti bison di Amerika Utara, rusa kutub, dan jerapah di Afrika, memiliki ekor dengan kumpulan rambut panjang yang dapat dilambaikan untuk mengusir nyamuk dan serangga lain yang mungkin mengganggu mereka. Sapi dan kuda domestik juga memiliki ekor seperti ini.

Alat komunikasi

Ekor anjing berfungsi untuk menyeimbangkan, membuat anjing tetap hangat, dan sebagai cara berkomunikasi.Pexels/Zen Chung Ekor anjing berfungsi untuk menyeimbangkan, membuat anjing tetap hangat, dan sebagai cara berkomunikasi.

Burung menggunakan ekornya yang berbulu untuk memberi keseimbangan saat mereka duduk di dahan pohon dan mengarahkan mereka dan mengurangi hambatan saat terbang. Beberapa burung juga menggunakan ekornya untuk ditunjukkan ketika musim kawin.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Oh Begitu
Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Oh Begitu
Ada Apa Sebelum Big Bang?

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Oh Begitu
Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Prof Cilik
Apakah Efek Menahan Kentut?

Apakah Efek Menahan Kentut?

Oh Begitu
Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Mengapa Pembuluh Darah Terkadang Sulit Ditemukan?

Oh Begitu
7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

7 Makanan Tinggi Vitamin E yang Sangat Menyehatkan

Oh Begitu
Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Apa Itu Bintik Merah Besar di Planet Jupiter?

Fenomena
Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Benarkah Bahan Bakar Fosil Berasal dari Dinosaurus?

Oh Begitu
Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Peneliti Jelaskan Kasus Misterius Orca yang Telan 7 Ekor Berang-berang Laut

Oh Begitu
Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Apa Saja Penyebab Wajah Bengkak di Pagi Hari?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com