KOMPAS.com - Seekor paus bungkuk putih yang sangat langka terdampar mati di sebuah pantai di Australia.
Bangkai paus berwarna tidak biasa ditemukan pada 16 Juli lalu oleh penduduk setempat, Peter Coles, saat tengah melewati pantai terpencil dekat Mallacoota, Victoria.
Paus bungkuk berkulit putih ini mempunyai panjang sekitar 10 meter dan dipastikan sebagai betina remaja.
“(Paus yang mati) itu putih bersih dan memiliki penampilan seperti marmer. Saya pikir itu mirip patung, hampir tidak terlihat nyata,” ujar Coles seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (23/7/2022).
Baca juga: Kabar Terbaru, Paus Bungkuk Dihapus dari Daftar Spesies Terancam
Para ahli tidak menganggap paus bungkuk yang mati adalah albino, meskipun berawarna putih. Albinisme adalah kondisi genetik yang menghalangi hewan memproduksi salah satu pigmen melanin, yang memberikan warna kulit, bulu, dan mata.
Petugas dari Departemen Lingkungan, Tanah, Air, dan Perencanaan (DELWP) Victoria yang melakukan perjalanan menuju lokasi terdamparnya paus tersebut menemukan bahwa paus tidak sepenuhnya berwarna putih.
“Ada bercak kulit berwarna gelap pada paus itu,” kata Peter Brick, komandan badan regional untuk DELWP di daerah tersebut.
Paus kemungkinan menderita laucism, suatu kondisi genetik mirip albinisme yang memengaruhi kemampuan beberapa sel individu untuk memproduksi melanin dan dapat menyebabkan perubahan warna yang tidak merata.
Sampel jaringan paus yang terdampar telah dikirimkan ke Museum Victoria untuk dilakukan analisis DNA, yang akan membantu memastikan kondisi tersebut.
Penjelasan lainnya yang mungkin untuk bintik-bintik pada paus, babhwa beberapa kulit telah terlepas saat tubuhnya membusuk.
Hal tersebut dapat terjadi karena paparan sinar matahari dan hempasan ombak saat paus mati mengapung di permukaan, bisa mengekspos kulit yang lebih terang di bawahnya.
"Tapi tampaknya kemungkinan besar (paus yang mati) adalah paus putih,” tutur seorang ilmuwan satwa liar di Macquatie University di Australia Vanessa Pirotta.
Baca juga: Hiu Paus Terdampar di Pantai Salido Dipotong Warga, Bagaimana Evakuasi yang Benar?
Terlebih, tak ada yang melihat Migaloo selama sekitar dua tahun, yang artinya kemungkinan paus jantan albino itu telah mati. Tetapi ukuran paus, jenis kelamin, dan kurangnya albinisme telah mengesampingkannya, memberikan harapan bahwa Migaloo kemungkinan masih hidup.
Sementara itu, pada bulan april, paus bungkuk remaja lainnya terlihat berenang dengan lumba-luma di New South Wales.
Baca juga: Demi dapat Pasangan, Paus Bungkuk Tempuh Perjalanan Sejauh 6.000 Kilometer
Namun, bidikan gambar memperlihatkan hewan itu leucistic dan bukan albino, tidak ada bukti yang sama dengan paus mati di pantai Australia.
Masih belum diketahui secara pasti penyebab kematian dari paus ini, tapi kemungkinan besar paus mati beberapa hari sebelum terdampar.
Ahli ekologi kelautan di Southern Cross University di Australia Wally Franklin menambahkan, penyebab kematian paus yang paling mungkin adalah serangan kapal. Namun, paus juga bisa mati karena penyakit atau parasit.
“Kami tidak dapat melihat sisi atas tubuh, dan jika ditabrak kapal mungkin ada bekas luka dan kerusakan di sisi atas tubuh,” papar Franklin.
Sebagai informasi, DELWP memilih meninggalkan bangkai paus di pantai agar membusuk secara alami. Dikarena lokasinya terpencil, bau busuk tidak akan mengganggu masyarakat setempat.
Baca juga: Misterius, Paus Bungkuk 11 Meter Terdampar di Hutan Amazon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.