Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Bisa Sebabkan Heat Stroke, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Kompas.com - 31/05/2022, 12:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Cuaca panas harus diwaspadai, karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan salah satunya heat stroke.

Heat stroke atau serangan panas merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, dikarenakan tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan. Dalam kondisi ini, suhu badan bisa meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celcius dalam 10-15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.

Heat stroke dapat memperberat kondisi orang yang tengah sakit, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Gelombang Panas India Pecahkan Rekor, Suhunya Capai Lebih dari 49 Derajat Celsius

Gejala heat stroke

Tanda-tanda heat stroke meliputi pusing dan mual, terutama saat beraktivitas di luar ruangan. Heat stroke biasanya sebagai akibat dari kontak yang terlalu lama atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi.

Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada satu kondisi sebelum orang dinyatakan mengalami heat stroke. Kondisi ini paling sering terjadi saat bulan-bulan musim panas.

Kondisi ini disebut heat exhausted, yang ditandai dengan rasa sakit kepala, keringat berlebihan, kulit terlihat pucat, lembab, terasa dingin, nafas cepat, mual dan nyeri otot.

Saat mengalaminya, dapat diatasi dengan minum air yang cukup, mengganti elektrolit yang hilang, menyemprot tubuh dengan air, dan beristirahat setidaknya selama 30 menit.

Oleh sebab itu, saat beraktivitas di tengah cuaca panas terik, diimbau tetap memenuhi kebutuhan air dan tidak menunggu haus terlebih dahulu untuk minum.

Baca juga: BMKG Ungkap 5 Penyebab Suhu Udara Panas dan Gerah Akhir-akhir Ini

Perawatan darurat

Melansir laman Mayo Clinic, heat stroke membutuhkan perawatan darurat. Kondisi yang tidak diobati dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot.

Kerusakan dapat lebih memburuk jika perawatan tertunda semakin lama, termasuk meningkatkan risiko komplikasi serius atau kematian.

Jika seseorang mungkin mengalami sengatan panas atau heat stroke, segera cari bantuan medis.

Namun, sambil menunggu perawatan darurat dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mendinginkan orang yang kepanasan tersebut, sebagai berikut:

  • Membawa orang itu ke tempat teduh atau di dalam ruangan
  • Melepas pakaian berlebih
  • Mendinginkan orang tersebut dengan cara apa pun yang tersedia, seperti meletakkan kompres es atau handuk basah dingin di tubuh orang tersebut di bagian kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.

Baca juga: Sakit Kepala Akibat Cuaca Panas, Apa Saja Gejalanya?

Penyebab heat stroke

Heat stroke dapat terjadi sebagai akibat dari paparan lingkungan yang panas dan aktivitas berat.

1. Paparan lingkungan yang panas

Dalam jenis heatstroke, yang disebut heatstroke non-eksersional (klasik), berada di lingkungan yang panas menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh.

Jenis sengatan panas ini biasanya terjadi setelah terpapar cuaca panas dan lembab, terutama untuk waktu yang lama.

Kondisi ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan pada orang dengan penyakit kronis.

Baca juga: Kenapa Suhu Udara Terasa Panas di Malam Hari? Ini Penjelasan BMKG

2. Aktivitas yang berat

Heat stroke saat beraktivitas disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh yang disebabkan aktivitas fisik intens dalam cuaca panas.

Siapa pun yang berolahraga atau bekerja di cuaca panas dapat terkena sengatan panas saat beraktivitas, tapi kemungkinan besar terjadi jika tidak terbiasa dengan suhu tinggi.

Dalam kedua jenis sengatan panas, kondisinya dapat disebabkan oleh:

  • Mengenakan pakaian berlebih yang mencgah keringat menguap dengan mudah dan mendinginkan tubuh
  • Minum alkohol yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu
  • Dehidrasi karena tidak cukup minum air untuk mengisi kembali cairan yang hilang melalui keringat.

Pencegahan

Heat stroke dapat diprediksi dan dicegah dengan beberapa cara berikut:

1. Kenakan pakaian yang longgar dan ringan, karena mengenakan pakaian berlebih atau pakaian yang ketat tidak akan membuat tubuh menjadi dingin dengan benar.

2. Melindungi diri dari sengatan matahari. Sunburn memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri, sehingga penting untuk melindungi diri di luar ruangan dengan topi lebar dan kacamata hitam, serta gunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF minimal 15 dan mengaplikasikannya kembali setiap dua jam.

3. Minum banyak cairan agar tubuh tetap terhidrasi, yang akan membantu berkeringat dan menjaga suhu tubuh normal.

4. Lakukan tindakan pencegahan ekstra dengan obat-obatan tertentu. Waspadai masalah yang berhubungan dengan panas, jika minum obat yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk tetap terhidrasi dan menghilangkan panas.

5. Jangan pernah meninggalkan siapa pun di dalam mobil yang di parkir, bahkan jika jendela retak atau mobil berada di bawah tempat yang teduh.

Ini adalah penyebab umum kematian terkait panas pada anak-anak. Saat diparkir di bawah sinar matahari, suhu di mobil bisa naik lebih dari 11 derajat celcius dalam 10 menit.

6. Jika tidak dapat menghindari aktivitas berat dalam cuaca panas, minumlah cairan dan sering-seringlah beristirahat di tempat yang sejuk. Cobalah menjadwalkan olahraga atau kerja fisik di waktu yang lebih sejuk, seperti pagi atau sore hari.

7. Batasi waktu yang dihabiskan untuk bekerja atau berolahraga dalam panas sampai dikondisikan untuk itu.

Orang yang tidak terbiasa dengan cuaca panas sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan panas. Butuh beberapa minggu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan cuaca panas.

8. Berhati-hatilah jika berisiko tinggi. Jika minum obat atau memiliki kondisi yang meningkatkan risiko masalah terkait panas, hindari panas dan bertindak cepat jika melihat gejala kepanasan.

 Baca juga: Sakit Kepala Akibat Cuaca Panas, Apa Saja Gejalanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com