Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Alumni SMA di Amerika Serikat Terkena Tumor Otak, Pakar Selidiki Penyebabnya

Kompas.com - 30/04/2022, 18:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus yang cukup aneh dilaporkan terjadi di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Amerika Serikat.

Pasalnya, lebih dari 100 alumni di Colonia High School di New Jersey, Amerika Serikat telah didiagnosis menderita tumor otak dalam kurun 30 tahun terakhir.

Kondisi ini pun akhirnya memicu kekhawatiran adanya hubungan antara lingkungan sekolah, dengan tumor otak yang menjangkiti para alumni tersebut.

Seperti dilansir dari Live Science, Kamis (28/4/2022) Colonia High School saat ini tengah dalam penyelidikan, terkait adanya kemungkinan kluster kanker.

Otoritas kesehatan setempat juga telah meminta bantuan para ahli untuk melakukan uji radiasi di dalam gedung, maupun di halaman sekolah untuk menemukan penyebab pasti dari kejadian ini.

Baca juga: Tumor Otak pada Anak Bukan Berarti Vonis Mati, Kenali Jenisnya

"Tidak perlu ditanya lagi, itu (kasus tumor otak ratusan alumni SMA di Amerika Serikat) perlu diselidiki," ujar profesor epidemiologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Elizabeth A Platz.

Di sisi lain, Platz menuturkan bahwa untuk mengonfirmasi kluster kanker para ahli epidemiologi harus menemukan lebih banyak kasus daripada yang diperkirakan. Fakta ini, lanjut dia, dinilai berdasarkan karakteristiknya seperti usia, jenis kelamin serta faktor geografi.

"Mereka perlu membuktikan dengan analisis statistik bahwa lebih banyak staf dan lulusan Colonia mengembangkan kanker otak. Menyelesaikan (analisis) itu membutuhkan waktu," terang Platz.

Adapun kasus tumor otak tersebut pertama kali diungkapkan oleh salah satu lulusan Colonia High School, Al Lupiano, yang merupakan ilmuwan di bidang lingkungan.

Lupiano berkata bahwa dirinya pertama kali didiagnosis tumor otak jinak yang disebut neuroma akustik, pada 1999 silam. Saat itu, alumni SMA Colonia di Amerika Serikat ini berhasil disembuhkan dari penyakit yang diidapnya.

Baca juga: Tumor Otak Wanita Ini Hilang Setelah Melahirkan, Kok Bisa?

Ilustrasi tumor otak. Covid-19 sebabkan perubahan otak, kerusakan otak mulai dari kehilangan kemampuan indera penciuman, hingga masalah konsentrasi dan memori pada orang tua paruh baya hingga lansia.Shutterstock Ilustrasi tumor otak. Covid-19 sebabkan perubahan otak, kerusakan otak mulai dari kehilangan kemampuan indera penciuman, hingga masalah konsentrasi dan memori pada orang tua paruh baya hingga lansia.

Kemudian di tahun 2021, istri dan saudara perempuannya yang juga alumni Colonia High School, Amerika Serikat, dinyatakan menderita tumor otak langka.

Berdasarkan laporan dari NJ Spotlight News, istri Lupiano terkena neuroma akustik, sementara saudaranya didiagnosis glioblastoma, kanker yang menyerang otak atau tulang belakang.

Setelah itu, Lupiano mulai mencari alumni lainnya dan menemukan sebanyak 15 kasus tumor otak.

Pada Maret 2022, tepatnya beberapa pekan setelah kematian saudara perempuannya akibat glioblastoma, Lupiano membagikan temuannya ke Facebook untuk mencari lebih banyak kasus serupa.

Sejak saat itu, dia mencatat setidaknya 115 orang yang pernah bersekolah dan bekerja di Colonia High School diketahui menderita tumor otak langka.

Baca juga: Setelah 20 Tahun, Tumor Otak Terbesar di Dunia Berhasil Diangkat

Penyelidikan kasus tumor otak alumni SMA Amerika Serikat

Sementara ini, penyelidikan terkait kasus tumor otak ratusan alumni SMA di Amerika Serikat ini akan mempertimbangkan data terperinci mengenai para alumni, seperti pekerjaan, riwayat keluarga, dan aktivitas lainnya.

Pakar kesehatan masyarakat juga akan melihat tingkat kasus tumor otak, dan menyelidiki penyebabnya.

Platz berharap bahwa otoritas kesehatan masyarakat setempat bisa mendalami secara spesifik, tentang jenis tumor dan kapan tepatnya alumni di Colonia High School terkena penyakit ini.

"Jumlah orang sangat kecil sehingga kami tidak tahu berapa banyak kanker yang bisa diperkirakan," kata Platz.

Sejauh ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan sejumlah lembaga kesehatan lainnya pun masih menunggu hasil tes radiasi.

Sehingga, mereka belum bisa memutuskan tindakan apa yang akan diambil setelah penyelidikan terkait kemunculan kasus tumor otak langka misterius yang dialami para alumni di SMA Colonia, Amerika Serikat itu.

Baca juga: Dokter India Berhasil Angkat Tumor Otak Terberat Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com