Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Kenapa Lambung Kapal Dicat Merah? | Cara Mengusir Semut | Kasus Kekerasan Johnny Depp dan Amber Heard | Gunung Anak Krakatau Erupsi Waspada Tsunami |

Kompas.com - 27/04/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Tahukah Anda, ternyata hampir semua lambung kapal dicat berwarna merah? Informasi unik ini menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Selasa (26/4/2022).

Alasan kenapa lambung kapal dicat berwarna merah, ternyata ada penjelasan ilmiah.

Ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan mengapa car warna merah menjadi pilihan untuk diaplikasikan pada lambung kapal.

Informasi menarik lainnya yakni tentang bagaimana cara mengusir semut dari rumah.

Serangga ini memang seringkali mengganggu, karena kerap berkerumun di makanan, meja, dan beberapa tempat di sekitar rumah.

Kasus kekerasan yang melibatkan aktor Hollywoon, Johnny Depp dan Amber Heard masih terus menarik perhatian masyarakat dunia. Kekerasan Amber terhadap Depp, disebut karena adanya trauma masa kecil yang dialami keduanya.

BMKG mengeluarkan imbauan menyusul aktivitas Gunung Anak Krakatau yang statusnya meningkat menjadi level 3 Siaga.

Masyarakat diimbau waspada akan dampak erupsi Gunung Anak Krakatau yang dapat berpotensi menimbulkan tsunami di kawasan perairan Selat Sunda, di mana gunung api ini berada.

Berikut ini beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Selasa (26/4/2022) hingga Rabu (27/4/2022) pagi.

Kenapa lambung kapal dicat berwarna merah?

Terdapat dua alasan ilmiah, kenapa lambung kapal dicat warna merah. Di antaranya cat antikarat dan sebagai parameter beban kapal.

Bagian lambung kapal akan selalu terendam di dalam air. Oleh karenanya, untuk melindungi bagian tersebut dari karat, lambung kapal atau hull dilapisi dengan cat khusus berbahan tembaga dan biosida.

Lantas, kenapa cat tersebut berwarna merah?

Kandungan tembaga pada cat yang duaplikasikan membuat cat itu pun berwarna merah. Bahkan jenis cat ini telah digunakan sejak dahulu, yang mana saat kapal masih terbuat dari kayu.

Cat merah juga diyakini mampu melapisi dan melindungi lambung kapal dari hewan-hewan laut yang menempel dan berpotensi merusak badan kapal.

Alasan ilmiah lainnya, yakni sebagai parameter beban kapal. Pada bagian samping kapal biasanya diberi garis-garis pengukur untuk menunjukkan jika kapal sudah kelebihan muatan. Garis biasanya akan digambar di antara warna merah dan warna di atasnya.

Secara tidak langsung, cat berwarna merah pada lambung kapal juga menjadi tanda untuk melihat jika kapal sudah kelebihan muatan. Jika kapal kelebihan muatan, maka air akan melebih cat merah.

Selengkapnya berita populer Sains tentang alasan ilmiah dibalik lambung kapal yang dicat berwarna merah, dapat dibaca di sini.

Baca juga: Kenapa Lambung Kapal Dicat Berwarna Merah? Ini Jawaban Menurut Sains

4 Cara mengusir semut dari rumah

Keberadaan semut dapat sangat mengganggu, apalagi semut suka mengerubungi sesuatu yang manis.

Bagaimana cara mengusir semut di rumah?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 27 Oktober 2008 menunjukkan, serangga satu ini ternyata lebih menyukai garam dibandingkan gula, setidaknya terjadi di daerah pedalaman yang miskin garam.

Hal tersebut terutama berlaku untuk semut pemakan tumbuhan dikarenakan semut karnivora mendapatkan cukup garam dari mangsanya.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), semut membutuhkan garam untuk menjaga aktivitas saraf dan otot tubuh serta keseimbangan air.

Adapun gula digunakan untuk menambah energi bagi tubuhnya, sehingga tidak heran apabila begitu mudah menemukan semut di sekitar makanan yang diletakkan di tempat terbuka karena hewan kecil ini tengah mencari makanan.

Jenis semut yang biasa ditemukan di rumah dan memburu makanan adalah semut gula. Seringkali keberadaan semut ini begitu mengganggu, sehingga beragam cara dilakukan untuk dapat mengusir semut ini.

Simak selengkapnya cara-cara mengusir semut di rumah yang amat mengganggu, di sini.

Baca juga: 4 Cara Mengusir Semut dari Rumah, Apa Saja?

Kasus kekerasan Johnny Depp dan Amber Heard

Johnny Depp dan Amber Heard dikabarkan memiliki trauma masa kecil.

Hal inilah yang dinilai membuat Amber melakukan kekerasan rumah tangga kepada Deep, dan Deep hanya mampu mencoba bertahan dengan harapan pernikahan mereka masih bisa berhasil baik.

Mantan jaksa dengan spesialisasi kasus pelecehan seksual dan kekerasan rumah tangga di California, Michelle Charness, JD, PsyD, LCSW pun angkat bicara soal ini.

Menurut jaksa, hubungan antara Johnny Depp dan Amber Heard dapat dikategorikan sebagai hubungan toxic yang terjadi akibat trauma masa kecil.

Melalui artikel yang ditulisnya di situs Psychology Today, Charness mengatakan, Johny Depp memandang serangan verbal dan fisik yang tak terduga dari istrinya mencerminkan pelecehan yang dideritanya dari ibunya.

Sebaliknya, Amber Heard menyamakan pemeran Willy Wonka itu seperti ayahnya yang alkoholik, sosok yang bisa berubah menjadi mengerikan dan kejam saat mabuk.

Praktisi Psikologi di Kota Solo, Hening Widyastuti mengatakan, belajar dari kasus Johnny Depp dan Amber Heard ini menjelaskan kepada kita, betapa besarnya pengaruh keluarga membentuk karakter diri kita.

Berita populer Sains tentang kasus kekerasan Johnny Depp dan Amber Heard ini, selengkapnya dapat disimak di sini.

Baca juga: Kasus Kekerasan Johnny Depp dan Amber Heard, Bagaimana Trauma Masa Kecil Bisa Pengaruhi Kehidupan?

Gunung Anak Krakatau erupsi waspadai potensi tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tsunami akibat aktivitas vulkanik, erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

Imbauan waspada potensi tsunami akibat Gunung Anak Krakatau ini disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers virtual bertajuk Perkembangan Erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, serta Potensi yang ditimbulkan Erupsi Gunung Anak Krakatau sebagai Langkah Kesiapsiagaan Masyarakat, Senin (25/4/2022) malam.

“Dengan meningkatnya lebel aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level II menjadi Level III yang disampaikan oleh PVMBG-Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami di malam hari, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG,” kata Dwikorita.

Dwikorita menambahkan, situasi gelombang tinggi atau tsunami di malam hari menjadi kondisi yang sangat sulit untuk tim, karena keterbatasan pandangan untuk melihat perkembangan aktivitas gunung dan laut di sekitarnya secara langsung.

Lebih lengkap berita populer Sains tentang waspada potensi tsunami dari erupsi Gunung Anak Krakatau ini, dapat dibaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com