Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jenis Vaksinasi untuk Orang Dewasa, dari Influenza hingga HPV

Kompas.com - 16/04/2022, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Ahli mengingatkan bahwa vaksinasi tidak hanya berlaku dan penting bagi anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa. Ada beberapa pilihan imunisasi untuk orang dewasa yang disarankan, dari vaksin influenza hingga HPV.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) Prof Dr dr Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dalam Konferensi Pers Pekan Imunisasi Dunia 2022, Kamis (14/4/2022).

“Perlu diketahui bahwa imunisasi masih diperlukan saat seseorang menginjak usia dewasa,” kata Iris.

Pemberian imunisasi bagi orang dewasa bertambah penting untuk melindungi populasi yang lebih baik di tengah situasi pandemi Covid-19.

Iris menjelaskan, memang sebenarnya tidak ada program wajib dari pemerintah Indonesia terkait imunisasi atau vaksinasi untuk orang dewasa, hanya ada anjuran saja.

“Sampai saat ini vaksinasi untuk orang dewasa hanya anjuran, tapi bukan program pemerintah,” kata dia.

“Diharapkan ke depannya ini (vaksinasi untuk dewasa) bisa dijadikan program pemerintah, tapi memang ini akan membutuhkan pendanaan, pematangan strategi dan lain sebagainya,” tambahnya.

Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Influenza untuk Cegah Flu di Tengah Pandemi Covid-19

Untuk diketahui, vaksinasi untuk orang dewasa ini tidak selalu sama disetiap negara. Ada negara yang mengharuskan kita untuk melakukan vaksinasi tertentu, karena kemungkinan besar ada penyakit endemik di negara tersebut yang harus dihindari.

Maka dari itu, sebelum masuk ke suatu negara pastikan Anda mengetahui aturan dan syarat tentang vaksinasi yang diharuskan di negara tersebut.

Iris menyebutkan bahwa Peralumni berkomitmen untuk memajukan dan mengembangkan pengetahuan di bidang Alergi-Imunologi untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Untuk itu, kami berkolaborasi dengan Sanofi Indonesia untuk terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya imunisasi, dan mengimbau mereka untuk tidak menunda imunisasi rutin dan lengkap, meskipun di tengah pandemi.

Jenis vaksinasi untuk orang dewasa

Ada beberapa jenis imunisasi atau vaksinasi yang dianjurkan karena penting untuk diberikan pada orang dewasa, di antaranya yakni:

1. Vaksinasi influenza

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan vaksinasi flu musiman dilakukan setiap satu tahun sekali. Sebab, influenza adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus flu atau virus influenza.

Baca juga: Vaksinasi Influenza Turunkan Risiko Kematian Lansia, Kok Bisa? Ini Kata Ahli

Ilustrasi vaksin flu, vaksin influenza. Vaksinasi influenza selama pandemi Covid-19 sangat dianjurkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan meminimalkan risiko buruk kesehatan. Vaksin flu dewasa dan anak sangat dianjurkan diberikan setahun sekali.SHUTTERSTOCK/Leigh Prather Ilustrasi vaksin flu, vaksin influenza. Vaksinasi influenza selama pandemi Covid-19 sangat dianjurkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan meminimalkan risiko buruk kesehatan. Vaksin flu dewasa dan anak sangat dianjurkan diberikan setahun sekali.

Kekebalan tubuh dari vaksin flu hanya bertahan setahun saja, juga mengingat biasanya strain atau tipe virus flu bisa berubah setiap tahun.

Penggunaan vaksin influenza disarankan bagi orang-orang yang rentan terkena influenza atau ingin mencegah terjadinya co-infection atau infeksi secara bersamaan antara influenza dan Covid-19, yang dapat mengakibatkan komplikasi serius.

WHO mencatat pada 2018, sekitar 3 sampai 5 juta orang di seluruh dunia terkena infeksi virus influenza berat setiap tahun. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 290.000 hingga 650.000 orang meningal per tahunnya.

Untuk itu, vaksinasi flu selama pandemi Covid-19 sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak yang membahayakan.

Selama pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksinasi influenza untuk populasi rentan seperti tenaga kesehatan, lansia, anak kecil, ibu hamil dan mereka yang mengalami kondisi medis kronis tertentu.

2. Hepatitis A

Peradangan hati akibat hepatitis A adalah penyakit akut dan umumnya tidak berakibat fatal. WHO mencatat hepatitis A menyebabkan sekitar 7.134 kematian pada 2016 di seluruh dunia.

Baca juga: Dokter Jelaskan Pentingnya Vaksinasi Hepatitis A

Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A yang antara lain menyebar lewat mulut.

WHO merekomendasikan imunisasi hepatitits A ini untuk mencegah risiko terjadinya keparahan dari infeksi virus hepatitis A ini, serta vaksinasi untuk orang dewasa ini diharapkan dapat mengurangi risiko penularan ke orang dewasa.

3. Hepatitis B

Hepatitis B adalah infeksi yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit kronis dan akut.

Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan global dan merupakan tipe hepatitis yang paling serius, diperkirakan sekitar 780.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat dampak hepatitis B.

Vaksin hepatitis B menjadi pilihan yang baik, efektif dan aman untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini.

Penelitian vaksin hepatitis B menurut penelitian bisa sampai setidaknya 20 tahun. Bahkan, ada kemungkinan vaksin tetap efektif seumur hidup.

Pemberian vaksin hepatitis B bermanfaat untuk menekan risiko penyakit kanker hari dan sirosis akibat virus ini. Selain itu, tubuh akan mendapatkan pertolongan dari vaksin itu untuk membentuk antibodi guna melawan virus yang masuk ke tubuh.

Baca juga: Studi CDC: Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil Lindungi Bayi dari Risiko Rawat Inap

Ilustrasi vaksin HPV produksi lama, vaksin Cervarix menurut studi dapat mengurangi tingkat kanker serviks 87 persen lebih rendah dibandingkan pada wanita yang tidak divaksinasi. Vaksinasi HPV.SHUTTERSTOCK/MedstockPhotos Ilustrasi vaksin HPV produksi lama, vaksin Cervarix menurut studi dapat mengurangi tingkat kanker serviks 87 persen lebih rendah dibandingkan pada wanita yang tidak divaksinasi. Vaksinasi HPV.

4. Vaksin Meningitis

Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Penyakit ini berbahaya karena berisiko tinggi menyebabkan kematian.

Vaksin meningitis identik dengan vaksin yang diberikan kepada jamaah yang akan melakukan umroh atau naik haji.

Namun, tidak hanya pada kelompok jamaah yang akan melaksanakan umroh dan haji, vaksin meningitis juga penting diberikan pada orang-orang yang berisiko terkena meningitis, misalnya karena daya tahan tubuh yang lemah atau tinggal di daerah dengan kasus meningitis yang masih tinggi.

5. Vaksinasi Tdap

Vaksin Tdap adalah imunisasi yang diberikan untuk membantu tubuh dalam melawan dan mencegah tetanus, difteri, dan batuk rejan. Vaksinasi Td ini diberikan kepada remaja dan dewasa untuk mencegah tetanus dan difteri.

Vaksin Tdap dapat diberikan pada remaja dan orang dewasa usia 18-64 tahun. Vaksin ini diberikan sebanyak 1 kali dengan dosis pemberian ulang dilakukan setiap 10 tahun.

6. Pneumococcal conjugate vaccine (PCV13)

PCV13 adalah vaksin salah satu tipe vaksin pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang terjadi karena adanya infeksi.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Lakukan Vaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Serviks?

PCV dapat diberikan kepada orang dewasa yang berisiko terkena infeksi pneumokokus. Vaksin PVC mampu melindungi anak-anak dan orang dewasa dari 13 jenis bakteri penyebab pneumonia.

Vaksin akan merangsang kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi tubuh yang dapat melawan penyakit. Selain itu, vaksin pneumonis membantu melindungi dari infeksi bakteri lain seperti meningitis, sepsis dan bakteremia.

7. Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPSV23)

Vaksin tipe PPSV23 melindungi tubuh dari 23 jenis bakteri penyebab pneumonia.

Vaksin PPSV23 diberikan untuk orang lansia, dewasa, dan anak berusia lebih dari dua tahun. Selain itu, vaksin ini juga dapat diberikan untuk mereka yang memiliki kebiasaan merokok.

8. Vaksin HPV

Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang bertujuan untuk mencegah penyakit karena huma papillomavirus.

Pada wanita, virus ini bisa menyebabkan kanker leher rahim, kanker vagina, kanker vulva, kutil kelamin, dan anus. Sementara pada pria, virus HPV bisa menyebabkan penyakit kutil kelamin, kanker anus dan kanker penis. 

Imunisasi atau vaksinasi HPV hanya berfungsi untuk mencegah infeksi HPV, yang bisa berupa kanker serviks atau kutil kelamin.

Baca juga: Vaksinasi di Indonesia Masuk 5 Besar Tertinggi di Dunia, Menkes: Cakupan Vaksinasi Terus Digenjot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com