KOMPAS.com - Sebagai orangtua, mungkin Anda pernah mengalami masa di mana buah hati memilah-milih makanan. Kebiasaan memilihh-milih makanan ini menjadi salah satu hal yang sering dikeluhkan orangtua.
Biasanya, kebiasaan memilih-milih makanan terjadi saat anak berusia 1-3 tahun (batita). Adapun kebiasaan pilih-pilih makanan dan penolakan terhadap makanan tertentu termasuk ke dalam istilah food preference.
Menurut laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), food preference mempunyai cakupan yang luas, mulai dari picky eater hingga selective eater. Apa bedanya?
Baca juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Picky Eater
Picky eater mengartikan bahwa anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan baik yang sudah maupun belum dikenali, tapi menolak mengonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Selain jumlah yang tak cukup, picky eater berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan.
Meskipun memilih-milih makanan, anak yang mengalami picky eater masih mau mengonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur, buah, dan susu. Contohnya, meskipun anak menolak mengonsumsi nasi, masih mau untuk makan roti atau mie.
Sementara itu, selective eater berarti anak menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu, seperti anak benar-benar tidak mau mengonsumsi karbohidrat, baik nasi, roti, maupun mie.
Selective eater akan mengakibatkan anak berisiko mengalami defisiensi mikronutrien atau makronutrien tertentu.
Kebiasaan picky eater masih menjadi fase normal dalam perkembangan seorang anak, tapi tidak untuk selective eater.
Cara menghadapi picky eater
Terdapat beberapa penyebab anak mengalami food preference, salah satunya paparan makanan pada usia dini.
Selain itu tipe kepribadian anak, pengaruh lingkunan, tekanan dalam proses makan, juga mempengaruhi si kecil mengalaminya.
Sebagai orangtua, saat menghadapi anak yang sulit makan atau sering memilih makanan, sebaiknya tidak memaksa maupun marah. Berikut beberapa cara menghadapianak yang picky eater.
1. Menu bervariasi
Kebiasaan makan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan anak. Untuk menghadapi anak yang pilih-pilih makanan, orangtua dapat menyediakan menu makanan yang bervariasi setiap harinya.
Hal ini bertujuan agar anak bisa memilih makanan yang disukai, sehingga anak juga tidak merasa jenuh.
Baca juga: Mengapa Anak Susah Makan?