Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Apa yang Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar?

Kompas.com - 31/01/2022, 20:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Jacco van Loon

BUMI telah berputar sejak ia lahir 4,5 miliar tahun yang lalu.

Planet yang kita tempati ini terbuat dari puing-puing yang tersisa ketika Matahari terbentuk dari runtuhnya awan materi yang sangat besar. Puing-puing yang membentuk bumi tersebut kemudian berputar mengelilingi Matahari, layaknya air di bak berendam ketika sumbat saluran air dibuka.

Bumi terus mengitari matahari setelah terbentuk dan akan terus berputar untuk waktu yang lama.

Bumi berputar dengan stabil setiap 23 jam dan 56 menit. Ia juga bergerak mengikuti orbitnya untuk mengelilingi matahari dan butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikannya. Untuk kembali menghadap matahari, Bumi membutuhkan tambahan empat menit. Artinya, satu hari di Bumi berlangsung selama 24 jam.

Baca juga: 5 Fakta Asteroid Raksasa yang Akan Melintas Dekat Bumi Awal Februari Nanti

Bumi berputar di ruang hampa udara

Alasan Bumi terus berputar adalah karena hampir tidak ada yang bisa menghentikannya. Jika kamu memutar mangkuk putar di taman bermain dan melepaskannya, ia akan berhenti dengan sendirinya. Ini karena saat berputar, udara dan permukaan taman bermain ikut mendorongnya, menyebabkan gesekan sehingga kecepatannya melamban.

Bumi berputar di ruang angkasa, yang pada dasarnya kosong. Bahkan, di ruang angkasa tidak ada udara untuk mendorong dan memperlambat putaran Bumi.

Namun, ada satu hal yang dapat memperlambat rotasi Bumi: Bulan.

Pergerakan sisi Bumi yang menghadap Bulan tidak diimbangi secara sempurna oleh gravitasi. Selain itu, bagian Bumi yang menghadap ke bulan tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini menghasilkan ombak di lautan, yang membuat lautan naik di di semua sisi Bumi.

Selama Bumi berputar, lautan bergerak di sepanjang permukaan Bumi seperti gelombang dan menahan rotasi Bumi. Akibatnya, hari di Bumi bertambah satu detik setiap 50.000 tahun.

Satu-satunya yang dapat membuat Bumi berhenti berputar adalah jika ada planet lain yang menabrak Bumi. Akan tetapi, tabrakan ini tidak akan menghentikan perputaran bumi dan hanya mengubah caranya berotasi.

Baca juga: Rotasi Bumi di Tahun 2021 Disebut Melambat, Apa yang Terjadi?

Satu hari berlangsung selama enam bulan

Jika Bumi berhenti berputar, kamu tidak akan serta merta terlempar ke ruang angkasa karena gravitasi akan menjagamu tetap berada di tanah.

Namun, akan banyak perubahan yang terjadi. Jika Bumi berhenti berotasi namun tetap berjalan mengelilingi matahari, satu “hari” akan berlangsung selama setengah tahun, begitu pula malam hari. Suhu akan bertambah panas pada siang hari dan semakin dingin di malam hari. Hal ini akan memengaruhi iklim di Bumi.

Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam akan menyebabkan angin kencang, yang menggerakkan udara hangat menuju sisi Bumi yang lebih dingin di malam hari. Angin juga akan bertiup dari daerah hangat di sekitar khatulistiwa ke daerah kutub yang dingin. Di Bumi yang berputar, hal ini tidak terjadi karena angin dibelokkan ke samping.

Angin ke arah timur dan ke barat, dan angin ke arah kutub, akan bertemu. Fenomena ini dapat menciptakan pusaran angin besar seukuran satu benua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com