KOMPAS.com - Saat gempa bumi dengan kekuatan besar terjadi, banyak bangunan yang mengalami kerusakan parah, mulai dari rumah penduduk hingga gedung-gedung yang tinggi.
Kerusakan bangunan ini dapat menimbulkan dampak yang lebih besar, termasuk lebih banyak korban jiwa.
Dengan demikian, bangunan tahan gempa dapat menjadi salah satu solusi untuk meminimalisasi dampak gempa bumi.
Dilansir dari University of Tokyo, Mikio Koshihara, profesor asosiasi dari Institute of Industrial Science, mengatakan bahwa masyarakat Jepang telah menggunakan bangunan kayu selama bertahun-tahun.
Mereka pun meyakini bahwa struktur kayu tradisional, seperti yang digunakan pada bangunan kuil, sangat tahan terhadap gempa. Bangunan kayu fleksibel seperti willow dan tahan terhadap gempa bumi sampai batas tertentu.
Baca juga: Jenis-jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebabnya
Sayangnya, bagaimanapun, bangunan kayu yang dirancang dan dibangun menggunakan metode konstruksi tradisional Jepang juga bisa runtuh jika diterjang oleh gempa yang besar.
Bangunan kayu tradisional telah dievaluasi berdasarkan teknik seismik dan ini mengungkapkan bahwa meskipun sebagian metode konstruksi tradisional didasarkan pada teknik seismik, banyak juga aspek yang belum menerapkannya.
Rumah kayu terpisah di Jepang juga dibangun berdasarkan metode konstruksi tradisional yang sama.
Sejak zaman Edo, banyak rumah yang dibangun dengan fokus pada efisiensi konstruksi.
Rumah-rumah ini tahan gempa karena memiliki dinding tahan gempa yang dirancang berdasarkan rekayasa struktur.
Baca juga: 3 Kriteria Gempa Bumi yang Dapat Menyebabkan Tsunami
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.