Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kriteria Gempa Bumi yang Dapat Menyebabkan Tsunami

Kompas.com - 15/01/2022, 20:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tsunami bisa di picu oleh beberapa fenomena alam, di antaranya adalah gempa Bumi tektonik, gunung berapi laut, meteor jatuh ke laut, dan longsoran tebing di laut.

Untuk gempa Bumi, tidak semua jenis gempa Bumi dapat memicu tsunami.

Biasanya, jenis gempa yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami adalah gempa tektonik.

Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berikut adalah 3 kriteria gempa Bumi yang dapat menyebabkan tsunami:

1. Gempa bumi tektonik yang berpusat di laut dan kedalamannya kurang dari 100 Km.

Baca juga: Gempa Banten Berpusat di Laut, Ini Sejarah Gempa dan Tsunami Selat Sunda

Adapun kedalaman gempa Bumi secara umum terbagi menjadi tiga, yakni gempa Bumi dangkal, gempa Bumi menengah, dan gempa Bumi dalam.

Gempa Bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Gempa Bumi menengah adalah gempa Bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.

Gempa Bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

Gempa Bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa Bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

Baca juga: 5 Fakta Gempa Banten: Sumber Gempa dalam Lempeng hingga Kerusakan

2. Gempa bumi tektonik dengan magnitudo lebih dari 7.0 Skala Magnitude.

Magnitudo gempa adalah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa. 

Besaran ini akan bernilai sama, meskipun dihitung dari tempat yang berbeda. Skala yang kerap digunakan untuk menyatakan magnitudo gempa ini adalah Skala Richter.

Untuk memicu tsunami, magnitudo gempa Bumi harus lebih besar 7 skala magnitude karena hanya dengan kekuatan ini gempa Bumi bisa mengirim air laut ke darat.

Artinya, jika ada gempa Bumi tektonik terjadi di laut dengan kedalaman kurang dari 100 km dan skala kurang dari 7 skala magnitude, gempa tersebut tidak akan memicu tsunami.

Baca juga: Gempa Banten Hari Ini Sudah 32 Kali Susulan, Ini Penjelasan BMKG

3. Gempa bumi tektonik dengan pola sesar naik atau sesar turun (deformasi vertikal).

Deformasi merupakan perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda. 

Deformasi gempa Bumi tektonik secara umum ada tiga macam, yakni Horisontal, Vertikal dan Diagonal. 

Adapun jenis gempa Bumi tektonik yang berpotensi tsunami adalah gempa dengan deformasi vertikal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com