Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suspect Area Berpotensi Bibit Siklon di Laut Arafuru Berdampak pada Cuaca 3 Hari ke Depan

Kompas.com - 21/12/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau suspect area di sekitar Laut Arafuru yang berpotensi terjadinya bibit siklon, dan berdampak pada cuaca dan gelombang tinggi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, suspect area di sekitar Laut Arafuru yang berpotensi menjadi bibit siklon ini adalah hasil analisis dinamika atmosfer hari ini, Selasa, 21 Desember 2021, jam 07.00 WIB.

"BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) selama 24 jam dalam periode 7 hari terus melakukan pemantauan potensi terjadinya bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada kondisi cuaca dan gelombang signifikan di wilayah Indonesia," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Daftar Wilayah Waspada Hujan dan Gelombang Tinggi akibat Bibit Siklon Tropis 97W

Berikut beberapa fakta suspect area potensi bibit siklon di Laut Arafuru.

1. Potensi penguatan pola sirkulasi

Guswanto menjelaskan, melalui Jakarta TCWC mengidentifikasi adanya potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal atau pusaran angin yang dapat meningkat menjadi suspect area potensi bibit siklon tropis di sekitar Laut Arafuru.

Potensi bibit siklon tropis di sekitar Laut Arafuru teridentifikasi dalam periode 3 hari ke depan seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sistem tersebut.

2. Pergerakan suspect area

Dalam periode 48-72 jam ke depan berdasarkan model prediksi cuaca, Suspect Area tersebut diprakirakan akan mengalami peningkatan intensitas yang cukup signifikan dengan kemungkinan pusat sistemnya sudah berada di Area Tanggung Jawab TCWC Australia.

Namun, diketahui bahwa suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah barat daya menuju wilayah perairan utara Australia atau selatan Nusa Tenggara Timur.

3. Peringatan dini cuaca

Terkait dengan keberadaan sistem suspect area tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus untuk periode 3 hari ke depan. Berikut beberapa potensi dampak cuaca yang bisa terjadi.

- Potensi hujan

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

- Potensi angin kencang

Potensi angin kencang akibat suspect area di Laut Arafuru ini berpeluang terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

- Potensi gelombang tinggi

Potensi gelombang laut tinggi yang bisa mencapau ketinggian 1.25 sampai 4.0 meter akibat suspect area di Laut Arafuru berpeluag terjadi di banyak wilayah perairan tanah air.

Untuk wilayah yang berpeluang terjadi gelombang laut dengan ketinggian 1.25-2.5 meter kategori sedang berpotensi terjadi di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Peraian Amampare hingga Agats bagian utara, dan Laut Arafuru.

Sedangkan, untuk wilayah yang berpotensi terjadi gelombang laut tinggi berkisar 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau hingga Kepualauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru, Peraian Kepualauan Kai, dan Perairan Fakfak.

Baca juga: BMKG Deteksi Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon Tropis 94B, Waspada Hujan dan Angin Kencang

 

Saran keselamatan BMKG

Guswanto berkata, untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah Propinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan sistem siklon dan bibit siklon tersebut serta aktifitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya," kata dia. 

Sehingga, terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk melakukan beberapa hal berikut.

1. Menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak.

2. Menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. 

3. Mewaspadai potensi dampak seperti banjir, bandang, banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.

4. Stakeholder terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi

5. Selalu memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG.

Baca juga: Update Siklon Tropis Nyatoh, Bibit Siklon Tropis 94W dan 92S Beserta Dampaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com