KOMPAS.com - Kelebihan berat badan atau obesitas adalah meningkatnya lemak tubuh yang menyebabkan disfungsi jaringan adiposa, maupun merusak sistem metabolisme tubuh. Obesitas kerap dialami mereka yang tidak aktif bergerak.
Dilansir dari Eat This, Minggu (31/10/2021) menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 42 persen orang dewasa di Amerika dianggap obesitas.
"Obesitas adalah penyakit kronis yang serius, dan prevalensi obesitas terus meningkat di Amerika Serikat," ungkap CDC.
Lalu, sebenarnya apa penyebab obesitas yang paling utama?
Baca juga: Begini Hubungan Obesitas dengan Kesehatan Mental
“Sederhananya, (obesitas) adalah penyakit yang berlangsung selama bertahun-tahun (kronis), yang dapat membaik kemudian memburuk (kambuh), memiliki banyak penyebab berbeda yang dapat muncul pada saat yang bersamaan,” ujar direktur klinis program kesehatan dan penurunan berat badan metabolik di Yale Medicine, dr Artur Viana.
Viana mengatakan, ada banyak faktor penyebab obesitas, salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat.
"Obesitas bersifat multifaktorial, artinya banyak faktor yang terlibat dan mulai dari genetika, gaya hidup, masalah kesehatan mental (seperti trauma) hingga efek samping pengobatan," tuturnya.
Sementara itu, CDC menyebut beberapa faktor penyebab obesitas mencakup kurangnya aktivitas fisik, tidak aktif bergerak, pola diet, hingga penggunaan obat-obatan.
Meski begitu, menurut Viana, tidak ada penyebab obesitas nomor satu.
"Spesialis pengobatan obesitas berharap ada penyebab (obesitas) nomor satu, karena ini akan membuat pengobatan jauh lebih mudah," ungkapnya.
Di sisi lain, National Institutes of Health atau NIH spesifik menjabarkan, penyebab utama obesitas adalah makan terlalu banyak dan bergerak terlalu sedikit.
Jika Anda mengonsumsi energi dalam jumlah tinggi, misalnya lemak atau gula tetapi tidak berolahraga, maka sebagian besar energi berlebih akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak.
Viana menjelaskan, cara yang paling umum untuk melihat ciri-ciri obesitas adalah dengan menghitung BMI (indeks massa tubuh).
"Ini adalah angka yang diperoleh dengan membagi berat badan seseorang dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan mereka dalam meter," jelasnya.
Jika Anda memiliki BMI 30 ke atas, ini bisa dianggap dalam kisaran obesitas.
Namun Viona menegaskan, hal ini perlu diperhatikan dengan teliti. Sebab, tak semua orang yang memiliki BMI lebih dari 30 mengalami obesitas, begitu pun sebaliknya.
Baca juga: Awas, Obesitas Meningkatkan Risiko Mengalami Infeksi Daerah Operasi
Kabar baiknya, obesitas dapat kita dicegah. Beberapa cara mencegah obesitas antara lain: