Waswas soal tumbuh kembang si kecil?
Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com
KOMPAS.com - Kejang demam adalah kejang yang dipicu oleh demam. Seringkali demam disebabkan oleh infeksi.
Kejang demam terjadi pada anak-anak yang memiliki perkembangan normal dan belum pernah mengalami gejala neurologis sebelumnya.
Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah dr. AAA. Putu Indah Pratiwi, Sp.A mengatakan, biasanya demam terjadi pada fase akut demam, yaitu hari-hari pertama demam.
Baca juga: Kejang Demam pada Anak, Gejala, dan Cara Mencegahnya
“Kata kuncinya, sebelum kejang harus ada demam,” ujar dr. Putu kepada Kompas.com.
“Anak yang mengalami kejang demam mempunyai riwayat kejang demam dalam keluarganya, bisa pada ayah, ibu, kakek dan nenek, atau om, dan tantenya,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia menjelasakan, kejang demam biasanya terjadi pada rentang usia anak 6 bulan-5 tahun, rata-rata terjadi di usia 12-18 bulan.
Kejang demam jarang berulang dalam 24 jam. Apabila kejang demam terjadi di bawah usia 1 tahun, 50 persen bisa berulang di kemudian hari.
Sementara, kejang demam yang terjadi pada anak di atas usia 1 tahun, 30 persen kejang demam dapat berulang.
Berikut gejala kejang demam:
- Timbul mendadak
- Anak terlihat bengong
- Badan kaku
- Tidak sadar
- Rata-rata terjadi selama 1 menit
“Setelah kejang, anak dapat beraktivitas seperti biasa. Meski mengkhawatirkan, untungnya kejang demam hampir selalu tidak berbahaya,” kata dr. Putu.