Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2021, 10:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Berbicara mengenai sejarah penemuan lampu, Thomas Edison selalu disebut-sebut sebagai penemu lampu.

Faktanya, penemu asal Amerika ini bukanlah satu-satunya yang berkontribusi dalam pengembangan penemuan lampu.

Sejarah penemuan bola lampu bahkan dimulai jauh sebelum Edison mematenkan bola lampu pertama pada tahun 1879.

Dilansir BBC Science Focus Magazine, lebih dari 200 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1802, ide dasar menggunakan listrik untuk menciptakan cahaya pertama kali diselidiki oleh ahli kimia asal Inggris, Humphrey Davy.

Davy menunjukkan, arus listrik yang mengalir melalui kabel, hambatannya akan menyebabkan panas yang pada satu titik dapat mengeluarkan cahaya.

Baca juga: Studi Ini Ungkap Penemu Pertama Kali Benua Antartika

Sebelum Davy, pada tahun 1800, penemu asal Italia, Alessandro Volta telah mengembangkan metode praktis pertama untuk menghasilkan listrik, yakni tumpukan volta.

Tumpukan volta dibuat dari cakram seng dan tembaga, diselingi dengan lapisan karton yang direndam dalam air garam.

Tumpukan tersebut mampu menghantarkan listrik ketika kawat tembaga dihubungkan di kedua ujungnya.

Dilansir Live Science, kawat tembaga bercahaya yang ditemukan Volta dianggap sebagai salah satu manifestasi paling awal dari lampu pijar.

Penemuan Davy, lampu busur listrik, merupakan peningkatan dari tumpukan Volta. Namun, penemuan lampu tersebut belum bisa dijadikan sumber penerangan yang praktis.

Baca juga: Kisah June Almeida, Penemu Pertama Virus Corona

Lampu temuan Davy cepat mati dan terlalu terang jika digunakan untuk menerangi rumah atau suatu ruangan.

Ilmuwan asal Inggris, Warren de la Rue, pada tahun 1840 mengembangkan bola lampu menggunakan filamen platinum sebagai pengganti tembaga.

Namun, penggunaan platinum memakan biaya yang tinggi sehingga penemuan tersebut tidak sukses secara komersial.

Kemudian, di tahun 1848, William Staite mengembangkan lampu busur konvensional, namun biaya baterai yang digunakan membuat lampu Staite juga tidak sukses secara konvensional.

Masalah efektivitas biaya dari penemuan-penemuan sebelumnya dapat diatasi oleh ahli kimia asal Inggris, Joseph Swan, pada tahun 1850.

Pada tahun 1860, Swan mengembangkan bola lampu yang menggunakan filamen berupa kertas berkarbonisasi sebagai pengganti platinum.

Baca juga: Jerry Merryman, Si Jenius Penemu Kalkulator Tutup Usia

Swan menerima paten di Inggris pada tahun 1878 dan pada tahun 1879 ia mendemonstrasikan temuannya di Newcastle, Inggris.

Edison menyadari bahwa desain filamen Swan bermasalah. Kemudian, ia mendemonstrasikan lampu temuannya pada bulan Desember 1879.

Kombinasi yang dibuat Edison, antara desain filamen karbon tipis dengan penyedot debu yang lebih baik menjadikannya orang pertama yang memecahkan tantangan ilmiah dan komersial dari desain bola lampu.

Swan lantas memasukkan perbaikan tersebut pada bola lampunya dan mendirikan perusahaan penerangan di Inggris.

Edison pun menggugat pelanggaran paten, namun paten Swan adalah klaim yang kuat, setidaknya di Inggris.

Baca juga: Sejarah Penemuan Proton

Akhirnya, kedua ilmuwan tersebut bergabung dan membentuk Edison-Swan United yang merupakan salah satu produsen bola lampu terbesar di dunia.

Keberhasilan temuan lampu Edison diikuti oleh pendirian Edison Electric Illuminating Company of New York di tahun 1880.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com