KOMPAS.com - Mulai pekan depan sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan Matahari.
Satu daerah dan daerah lain akan mengalami hari tanpa bayangan di hari dan waktu yang berbeda. Oleh karena itu, jadwal fenomena hari tanpa bayangan ini pun menjadi salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Selasa (31/8/2021).
Keberadaan batu kerikil tajam di rel kereta api pun mnejadi berita populer lainnya. Ternyata, batu kerikil ini punya fungsi penting lho.
Berita populer lainnya adalah khasiat daun sirih untuk kesehatan hingga efek samping vaksin pfizer.
Baca juga: [POPULER SAINS] Haruskah Kita Mandi Setiap Hari? | Ditemukan Pulau Baru, Paling Utara Bumi
Berikut rangkumannya:
Mulai pekan depan, sejumlah wilayah di Indonesia akan menikmati fenomena hari tanpa bayangan Matahari.
Fenomena hari tanpa bayangan adalah posisi di mana Matahari berada di atas Indonesia, tepat berada di titik zenith.
Posisi matahari ini membuat tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari.
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang mengatakan, posisi Matahari berada di atas Indonesia bukanlah sesuatu yang langka.
Sebab, Indonesia terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan dan dibelah oleh garis khatulistiwa.
Dengan lokasi geografis seperti ini, Matahari akan berada di atas Indonesia dua kali setahun. Lantas, kapan fenomena hari tanpa bayangan berlangsung? Baca selengkapnya di sini:
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia Mulai Minggu Depan, Catat Daerah dan Waktunya
Dilansir dari Wonderful Engineering, batu-batu kerikil yang ada pada rel kereta api merupakan pemberat.
Fungsi pemberat tersebut adalah untuk menahan ikatan kayu agar rel tetap di tempatnya.
Pemberat lintasan ini pada dasarnya membentuk trackbed, yakni tempat bantalan kereta api disimpan.