Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDAI: Anak Terinfeksi Covid-19 Bergejala Ringan, Rawat Saja di Rumah

Kompas.com - 29/06/2021, 17:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Situasi pandemi Covid-19 Indonesia disebut sudah memasuki fase kritis, karena peningkatan kasus infeksi dan kematian, termasuk pada anak-anak.

Kendati demikian, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K), FAAP, FRCPI (Hon) mengingatkan. agar orangtua jangan panik.

Justru Aman mendesak orangtua untuk meningkatkan kewaspadaan terkait risiko terinfeksi Covid-19 pada anak dan semua anggota keluarga di rumah.

"Untuk sementara ini, kalau (ada anggota keluarga) terinfeksi (Covid-19) jangan langsung minat dirawat di rumah sakit. Termasuk anak-anaknya yang terinfeksi," kata Prof Aman dalam jumpa virtual Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Perhimpunan 5 Profesi Dokter tentang Seruan PSBB Ketat Tentang Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Bukan Hoaks, 6 Fakta Pandemi Covid-19 Indonesia Sudah Fase Kritis

Prof Aman menjelaskan, jika anak dikonfirmasi positif Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan, sebaiknya segera isolasi mandiri di rumah.

Mengingat situasi rumah sakit saat ini yang tidak memungkinkan menangani semua pasien Covid-19, Aman berkata, isolasi mandiri di rumah jauh lebih baik untuk pasien Covid-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan. Ini bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa.

Berdasarkan laporan yang diterima Ikatan Dokter Indonesia (IDI), telah terjadi penumpukan pasien dan antrian panjang di banyak Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS terutama di kota-kota besar. Bahkan banyak pasien yang meninggal saat tiba di IGD. 

Tidak hanya itu, Bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU hampir penuh di rumah sakit serta fasilitas kesehatan primer yang ada di banyak wilayah.

Untuk saat ini, perawatan di rumah sakit dikhususkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat yang perlu perawatan ekstra.

Tim Mitigasi IDI melaporkan, setidaknya lebih dari 24 kabupaten/kota melaporkan keterisian ruang isolasinya di atas 90 persen.

"BOR untuk ICU dari berbagai RS mendekati bahkan ada yang melebihi angka 100 persen," kata dr Adib Khumaidi, SpOT, selaku Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI dalam kesempatan yang sama.

Sehingga, saat ini dokter pun akan melakukan triase atau pemilihan pasien yang harus segera ditangani sesuai dengan prosedur tatalaksana yang berlaku.

Pasien menempati tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien terindikasi Covid-19 atau tidak. Saat ini ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bekasi ini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pasien menempati tenda darurat di depan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6/2021). Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien terindikasi Covid-19 atau tidak. Saat ini ada 368 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Bekasi ini.

Oleh sebab itu, pastikan hanya jika anak-anak mengalami infeksi dengan gejala sedang atau berat baru di bawa ke rumah sakit. Hal ini untuk menghindari risiko keparahan kondisi yang mungkin terjadi saat kontak erat dengan pasien dewasa positif lainnya.

"Kita itu belum ada fasilitas khusus untuk perawatan anak. Jadi kalau mereka (anak-anak) terinfeksi (Covid-19) tapi tidak bergejala atau ringan, sudah rawat saja di rumah. Tapi konsultasi dengan dokter," jelasnya.

Kondisi kasus infeksi Covid-19 pada anak di Indonesia

Disampaikan IDAI dalam keterangan tertulisnya Senin (28/6/2021), angka kasus penularan maupun kematian akibat infeksi Covid-19 pada anak di Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia.

Berdasarkan data covid19.go.id, kasus positif Covid-19 pada anak Indonesia umur 0-18 tahun mencapai 12,6 persen. Ini artinya 1 dari 8 orang yang tertular Covid-19 adalah anak.

Baca juga: Kasus Covid-19 pada Anak Indonesia Naik Drastis, Ini 5 Faktor Penyebabnya

Kasus positif Covid-19 anak umur 1-5 tahun tercatat sebanyak 2,9 persen. Sedangkan, anak usia sekolah remaja umur 6-18 tahun adalah sebesar 97 persen.

Angka kematian pada anak umur 1-5 tahun adalah 0,6 persen. Begitupun angka kematian akibat infeksi Covid-19 pada anak usia 6-18 tahun juga sebanyak 0,6 persen.

Oleh karena itu, ditegaskan Prof Aman, untuk memutus penularan timbal balik antara orang dewasa dan anak selain dengan upaya protokol kesehatan yang ketat, perlu dilakukan percepatan imunisasi pada dewasa dan anak terutama pada remaja dengan mobilitas tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com