Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancaran Radio Misterius di Luar Angkasa, Ilmuwan Melacak di Galaksi Spiral, Apa Itu?

Kompas.com - 21/05/2021, 19:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com- Pancaran radio misterius di luar angkasa tiba-tiba terlacak ilmuwan. Diduga ledakan radio itu berasal dari galaksi spiral.

Menggunakan bantuan Teleskop Luar Angkasa Hubble milik Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA), ilmuwan mencoba memecahkan teka-teki gelombang radio misterius tersebut.

Dilansir dari CNN, Jumat (21/5/2021), penyebab ledakan radio milidetik yang misterius di luar angkasa ini telah luput dari perhatian para ilmuwan sejak fenomena ini ditemukan pada tahun 2007.

Mengingat seberapa cepat ledakan tersebut, ilmuwan terkadang menyebutnya sebagai FRB, sebab sangat sulit dilacak dan dipelajari. Dengan mempelajari lebih lanjut tentang asam mula semburan ledakan radio ini akan dapat membantu ilmuwan memahami apa penyebabnya.

Sebuah tim astronom internasional mampu melacak lokasi delapan ledakan radio cepat di luar angkasa. Namun, asal-usul tiga pancaran radio di antaranya tetap tidak meyakinkan.

Baca juga: Pancarkan Gelombang Radio, Fenomena Aneh Bintang Paling Misterius

 

Untuk melacak asal pancaran radio misterius ini, para ahli menggunakan pencitraan luar angkasa dari teleskop Hubble. Studi tersebut telah diterima dan segera dipublikasikan di The Astrophysical Journal.

Terlacak di galaksi spiral

Lima dari pancaran radio luar angkasa tersebut berasal dari galaksi spiral, yakni salah satu jenis galaksi paling umum di alam semesta, dan galaksi Bima Sakti adalah salah satu jenis galaksi spiral tersebut.

Galaksi spiral adalah galaksi paling umum yang memiliki ciri khas lengan spiral di mana pembentukan bintang terjadi.

Baca juga: Teleskop Radio, Cara Dunia Mengenal Alam Semesta

 

Pancaran radio misterius yang ditelusuri para ilmuwan ini terletak di sepanjang lengan galaksi spiral yang berbeda jarak antara sekitar 400 juta hingga 9 miliar tahun cahaya.

Ledakan radio ini mungkin terjadi sangat singkat, tetapi suar atau dampak semburan radiasinya menciptakan lebih banyak energi daripada yang dihasilkan matahari kita selama satu tahun penuh.

Para ilmuwan telah menemukan sedikitnya 1000 semburan seperti itu sejak 2007. Akan tetapi, mereka hanya dapat melacak sekitar 15 pancaran ledakan radio misterius di galaksi lain di alam semesta ini.

Kesemua pancaran ledakan radio misterius di luar angkasa itu ditemukan berasal dari galaksi terjauh, galaksi muda dan galaksi masif.

Baca juga: Pertama Kalinya, Astronom Gunakan Gelombang Radio Deteksi Exoplanet

Ilustrasi teleskop Luar Angkasa Hubble, NASA. Ilustrasi teleskop Luar Angkasa Hubble, NASA.

Kombinasi pencitraan cahaya tampak, ultraviolet, dan inframerah dekat membantu para astronom melacak FRB yang disebutkan dalam studi baru ini.

"Ini adalah tampilan resolusi tinggi pertama dari populasi FRB," kata penulis utama studi Alexandra Mannings, mahasiswa pascasarjana di bidang astronomi dan astrofisika di University of California, Santa Cruz.

Mannings mengatakan bahwa sebagian besar galaksi berukuran besar, relatif muda dan masih membentuk bintang.

Pencitraan yang dilakukan ini memungkinkan peneliti mendapatkan gambaran yang lebih baik tetang sifat galaksi induk secara keseluruhan, seperti massa dan laju pembentukan bintang di galaksi tersebut.

Baca juga: Pancarkan Gelombang Radio, Fenomena Aneh Bintang Paling Misterius

 

"Serta, menyelidiki secara tepat apa yang terjadi di galaksi yang berada dalam posisi FRB," imbuh Mannings.

Saat menganilisis temuan tersebut, para peneliti terkejut menemukan bahwa semburan itu berasal dari lengan spiral.

"Kami tidak tahu apa yang menyebabkan FRB, jadi sangat penting untuk menggunakan konteks saat kami memilikinya," kata rekan penulis studi Wen-fai Fong, asisten profesor fisika dan astronomi Northwestern University's Weinberg College of Arts and Sciences di Illinois, Amerika Serikat.

Sebab, kata Fong, lengan spiral galaksi adalah tanda-tanda lahirnya bintang.

Pancaran radio misterius di luar angkasa. Ilmuwan gunakan teleskop Hubble untuk melacak asalnya. Ternyata diketahui berasal dari galaksi spiral di alam semesta.SCIENCE: NASA, ESA, Alexandra Mannings (UC Santa Cruz), Wen-fai Fong (Northwestern) IMAGE PROCESSING: Alyssa Pagan (STScI) Pancaran radio misterius di luar angkasa. Ilmuwan gunakan teleskop Hubble untuk melacak asalnya. Ternyata diketahui berasal dari galaksi spiral di alam semesta.

 

"Ini adalah kejutan, menawarkan petunjuk utama bahwa FRB harus berkorelasi dengan pembentukan bintang," imbuh Fong.

Teleskop Hubble NASA sangat sensitif, sehingga mengungkap hal-hal yang tidak dapat dideteksi menggunakan pencitraan berbasis darat, kata Fong.

Teleskop membantu para peneliti untuk benar-benar mengkonfirmasi keberadaan lengan spiral atau struktur spiral yang sebelumnya tidak terlihat di dalam galaksi.

Baca juga: Teleskop Hubble Tangkap Penampakan Nebula Misterius

 

Nebula misterius yang ditangkap oleh teleskop Hubble Nebula misterius yang ditangkap oleh teleskop Hubble

"Umumnya, wilayah paling terang di sepanjang lengan spiral berisi bintang termuda dan paling masif," kata Fong.

Temuan ini menunjukkan bahwa pancaran radio berasal dari jenis median Goldilocks, yang berarti bahwa bintang yang dapat terlibat dalam penciptaan semburan tidak boleh terlalu muda atau terlalu tua.

Sebelumnya, para ilmuwan berspekulasi bahwa asal-usul FRB bisa jadi karena ledakan bintang muda atau penggabungan bintang neutron.

Bintang neutron adalah inti padat yang tertinggal saat bintang meledak, diketahui saat ledakan itu terjadi maka akan diketahui menghasilkan semburan sinar gamma.

Namun, ini terjadi pada bintang muda yang sangat masif, sesuatu yang tampaknya tidak terkait dengan semburan dalam studi baru.

Pengamatan ledakan radio cepat di galaksi Bima Sakti kita tahun lalu berasal dari wilayah di mana magnetar berada.

Baca juga: Bumi Terima Sinyal Misterius dari Luar Angkasa, Terjadi Setiap 157 Hari

 

"Karena medan magnetnya yang kuat, magnetar tidak dapat diprediksi," kata Fong.

Dalam hal ini, lanjutnya, FRB diperkirakan berasal dari suar dari magnetar muda. Bintang masif melalui evolusi bintang dan menjadi bintang neutron.

Beberapa di antaranya dapat dimagnetisasi dengan kuat, menyebabkan flare dan proses magnetik pada permukaannya, yang dapat memancarkan cahaya radio.

"Studi kami cocok (dengan skenario Goldilocks)," imbuh Fong.

Beberapa semburan ledakan radio telah diketahui berulang, dan Mannings ingin menentukan di mana terdapat perbedaan mencolok antara galaksi yang menjadi tuan rumah semburan radio yang berulang dan kejadian peristiwa semburan tunggal.

Dengan tambahan kapabilitas baru dan teleskop radio di masa depan, Fong dan Mannings berharap dapat melacak lebih banyak semburan ledakan radio misterius dan mempelajari galaksi induknya.

Baca juga: Nebula Kupu-kupu, Pemandangan Unik Ledakan Bintang Ditangkap Nasa Hubble

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com