Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Ganda, Bisakah Vaksin Melawan Varian Covid-19 yang Lebih Ganas Ini?

Kompas.com - 23/04/2021, 13:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di India mengkhawatirkan. Rekor baru yang tercatat pada Kamis (22/4/2021), dilaporkan ada penambahan 314.835 kasus Covid-19.

Laporan tersebut menandai jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia sejak pandemi dimulai Desember 2019.

Para ahli kesehatan masyarakat mengatakan, varian baru dengan mutasi ganda yang ada di India dikhawatirkan menjadi pemicu lonjakan kasus karena varian lebih ganas dan lebih kebal.

Hingga Jumat (23/4/2021) pagi, India telah melaporkan lebih dari 16,25 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 186.900 orang meninggal karena virus corona.

Baca juga: Varian Mutasi Ganda Picu Lonjakan Kasus Covid-19 India, Ini Kata Ahli

Dilansir Aljazeera, Senin (19/4/2021), varian baru yang disebut mutasi ganda, disebut memicu gelombang baru kasus mematikan di India.

Maria Van Kerkhove, kepala teknis Organisasi Kesehatan Dunia tentang Covid, mengatakan, varian baru Covid-19 dengan dua mutasi seperti yang ada di India dapat meningkatkan penularan serta mengurangi netralisasi.

"Ini mungkin menghambat kemampuan vaksin untuk mencegah mereka (varian baru dengan mutasi ganda)," kata Kerkhove.

Apa vaksin bisa melawan mutasi ganda?

Hingga saat ini para ilmuwan mengaku Sulit untuk mengetahui dengan pasti apakah vaksin bisa melawan variasi mutasi ganda, tanpa data dan penelitian yang memadai.

"India sedang menguji apakah varian baru, termasuk B.1.617, mampu lolos dari kekebalan atau tidak," menurut Mukherjee dari ICMR.

Pelarian kekebalan mengacu pada kemampuan patogen untuk menghindari respons kekebalan tubuh manusia.

Ini berarti antibodi yang dibuat setelah vaksinasi atau infeksi sebelumnya mungkin tidak melindungi seseorang dari infeksi.

Jika varian baru India menunjukkan perilaku "pelarian kekebalan", ini akan memiliki konsekuensi yang dalam untuk program vaksinasi India, yang meningkat setelah awal yang lambat dan sejauh ini telah memberikan hampir 120 juta dosis.

India saat ini telah mengesahkan tiga vaksin.

Dua di antaranya sudah digunakan sementara yang ketiga, Sputnik V Rusia, baru disetujui minggu ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com