Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Setujui Penggunaan Darurat Global Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

Kompas.com - 01/01/2021, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech.

Efikasi vaksin Pfizer yang dikembangkan bersama mitra perusahaan biotek asal Jerman, BioNTech mencapai tingkat kemanjuran yang mendekati 100 persen.

Menariknya lagi, vaksin untuk mencegah infeksi virus corona tersebut dikembangkan dengan teknologi baru berbasis messenger RNA (mRNA).

Dilansir dari Deutsche Welle (DW), Jumat (1/1/2021), WHO telah memberikan validasi penggunaan darurat pertama untuk vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.

Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 Pfizer Menjanjikan, tapi Ada Tantangan Cold Chain

 

Dengan demikian, validasi penggunaan darurat vaksin corona tersebut akan memungkinkan negara untuk mempercepat persetujuan peraturan.

Validasi penggunaan darurat vaksin tersebut disampaikan WHO pada Kamis (31/12/2020) lalu.

Keputusan tersebut diharapkan dapat segera ditindaklanjuti negara-negara yang memungkinkan untuk segera menyetujui impor dan distribusi vaksin Covid-19 bagi masyarakat.

Baca juga: Pfizer dan Moderna Uji Vaksin Covid-19 pada Virus Corona Jenis Baru Inggris

 

Vaksin Pfizer adalah yang pertama mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari badan kesehatan global.

"Ini adalah langkah yang sangat positif untuk memastikan akses global ke vaksin Covid-19. Tetapi saya ingin menekankan perlunya upaya global yang lebih besar untuk mencapai pasokan vaksin yang cukup untuk memenuhi populasi prioritas di mana pun," kata asisten direktur umum WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, Dr. Mariangela Simao.

Lebih lanjut, Dr Simao mengatakan WHO dan para mitra bekerja siang dan malam untuk mengevaluasi vaksin lain yang telah mencapai standar keamanan dan kemanjuran.

Ilustrasi vaksin Pfizer 90 persen efektif berdasarkan pengamatan dari sekitar 43.000 relawan di Amerika Serikat (AS), hanya 94 orang yang terkonfirmasi Covid-19, sejak pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 atau plasebo.SHUTTERSTOCK/Blue Planet Studio Ilustrasi vaksin Pfizer 90 persen efektif berdasarkan pengamatan dari sekitar 43.000 relawan di Amerika Serikat (AS), hanya 94 orang yang terkonfirmasi Covid-19, sejak pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 atau plasebo.

"Kami mendorong lebih banyak lagi pengembang untuk maju guna meninjau dan menilai. Sangat penting bagi kami untuk mengamankan pasokan penting yang diperlukan untuk melayano semua negara di dunia dan membendung pandemi," jelas Dr Simao.

Disamping itu, WHO juga terlibat dalam pendistribusian vaksin virus corona ke negara-negara miskin.

Uni Eropa (UE) telah mempermudah prosedur untuk produk vaksin Pfizer-BioNTech. Hal ini untuk memungkinkan negara anggota UE dapat memulai kampanye vaksinasi Covid-19 massal bagi warganya.

Vaksin corona tersebut juga telah diberi lampu hijau untuk dipergunakan di Amerika Serikat, Inggris, Israel, Arab Saudi dan beberapa negara lain.

Baca juga: WHO: Vaksin Covid-19 yang Berhasil Harus Didistribusikan dengan Adil

 

Kendati demikian, masih banyak negara dengan sistem perawatan kesehatan yang lebih lemah bergantung pada WHO untuk memeriksa vaksin.

Oleh sebab itu, pada Kamis lalu, WHO menegaskan bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan haruslah memenuhi kriteria yang sesuai dengan keamanan dan kemanjuran atau efikasi yang telah ditetapkan badan kesehatan dunia ini.

Organisasi ini juga menegaskan bahwa manfaat vaksin juga harus dapat mengimbangi potensi risiko.

WHO juga mengatakan sedang bekerja untuk mendukung negara-negara tertentu dalam menilai rencana pengiriman vaksin, serta jika memungkinkan juga membantu mempersiapkan penggunaan vaksin Covid-19 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com