Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Senjata dari Tulang Manusia Bikin Pusing Peneliti, Kenapa?

Kompas.com - 29/12/2020, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Peneliti menemukan senjata yang terbuat dari tulang manusia terdampar di pantai Belanda. Senjata itu diperkirakan berusia 11.000 tahun dan dibuat oleh para pemburu Zaman Batu.

Dulunya, pemburu-pengumpul ini tinggal di Doggerland, wilayah yang sekarang berada di Laut Utara, penguhubung Eropa ke Inggris.

Pada akhir zaman es terakhir, permukaan laut di wilayah tersebut lebih rendah sehingga dapat dihuni oleh kawanan hewan dan juga manusia.

Seperti dikutip dari Live Science, Selasa (29/12/2020) saat pertama kali ditemukan, peneliti sebenarnya menjumpai 10 jenis senjata yang terbuat dari tulang.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Rudal, Senjata Mematikan di Perang Dunia

 

Namun menariknya, saat dianalisis lebih seksama lagi, 2 dari 10 senjata ternyata terbuat dari tulang manusia. Sementara 8 senjata lainnya berasal dari tulang dan tanduk rusa merah.

"Kami berharap hanya menemukan senjata dari rusa tetapi justru menemukan pula senjata berasal dari tulang manusia. Tak pernah terbayangkan sebelumnya," ungkap Joannes Dekker, ketua peneliti dan juga mahasiswa Master arkeologi di Universitas Leiden, Belanda.

Temuan ini pun akhirnya membuat bingung para peneliti. Mengapa manusia purba saat itu memilih senjata yang terbuat dari tulang manusia.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Kunai, Senjata Naruto untuk Tusuk Wiranto

 

Tulang manusia lebih sulit didapat, tidak seperti rusa. Selain itu, jika dibandingkan dengan tanduk rusak, tulang manusia bukanlah bahan berkualitas baik untuk dibuat sebagai senjata.

Peneliti pun berasumsi jika senjata tulang manusia ini dibuat sebagai suatu simbol tertentu.

Senjata-senjata dari tulang yang disebut 'the barbed point' atau titik berduri itu sendiri memiliki panjang 9 cm.

Barbed point bisa saja dilempar seperti lembing, diluncurkan seperti anak panah, atau ditusuk seperti tombak.

 

 

 

Akan tetapi apapun metode penggunaanya, bekas luka benturan dan retakan di ujung menunjukkan bahwa senjata digunakan dengan kecepatan tinggi.

Penanggalan radiokarbon mengungkapkan pula bahwa senjata tulang bertanggal antara 11.000 dan 8.000 tahun yang lalu atau selama periode Mesolitikum atau Zaman Batu Pertengahan.

Peneliti juga menganalisi protein kolegan unik di setiap tulang dan mempelajari variasi isotop, karbon dan nitrogen di setiap tulang.

Dari analisis, peneliti mengungkap jenis makanan yang dimakan rusa merupakan sumber makanan herbivora pada umumnya.

Baca juga: 2.000 Tahun Tak Berkarat, Rahasia Senjata Pasukan Terakota Terungkap

 

 

Sementara senjata tulang manusia mengungkap kalau manusia makan dari hewan yang hidup di darat dan air tawar.

Namun peneliti tak dapat menyimpulkan bagian tulang manusia mana yang digunakan sebagai senjata. Peneliti hanya berasumsi kemungkinannya tulang kaki atau lengan yang digunakan.

Dekker juga menambahkan kalau tulang manusia diukir setelah kematian. Sebab tulang manusia segar lebih mudah diukir daripada yang kering dan rapuh.

Meski begitu ia menggaris bawahi penggunaan tulang manusia sebagai senjata sangat jarang ditemui.

Studi tentang senjata dari tulang manusia ini akan dipublikasikan para peneliti dari Universitas Leiden, Belanda dalam Journal of Archaeological Science Reports edisi Februari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com