Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Ditemukan dalam Plasenta Ibu Hamil, Kok Bisa?

Kompas.com - 23/12/2020, 20:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Mikroplastik tak hanya menjadi masalah pencemaran lingkungan bagi Bumi. Untuk pertama kalinya, peneliti menemukan mikroplastik pada plasenta ibu hamil.

Penemuan mikroplastik di dalam plasenta ibu hamil digambarkan oleh para ilmuwan sebagai masalah yang sangat memprihatinkan.

"Ini seperti memiliki bayi cyborg, tidak lagi hanya terdiri dari sel manusia," kata ahli seperti dikutip dari The Independent, Rabu (23/12/2020).

Mikroplastik adalah bagian kecil dari plastik yang biasanya mencemari lingkungan. Namun, bagian terkecil dari plastik ini justru ditemukan di dalam tubuh manusia.

Dalam sebuah penelitian baru, para ilmuwan ini mengidentifikasi berbagai zat sintetis dari sampel jaringan yang relatif kecil.

Baca juga: Peneliti Sebut Bayi Berpotensi Konsumsi Jutaan Mikroplastik dari Botol Susu

 

Sejumlah wanita hamil dalam studi yang dilakukan di Italia ini tidak mengalami komplikasi dengan kelahiran anak-anak mereka. Diketahui tidak ada efek dari partikel plastik yang tidak diketahui tersebut.

Bahaya mikroplastik bagi lingkungan sudah sejak lama diketahui. Dalam kasus ini, para ahli juga mengindikasikan bahwa plastik berbahan kimia dapat berbahaya dan dapat merusak kekebalan tubuh janin yang sedang berkembang.

Bayi cyborg

Para peneliti di bidang pediatri dari Rumah Sakit Fatebenefratelli Roma di Roma dan Politecnica delle Marche University di Italia mengatakan dengan adanya mikroplastik dalam tubuh, sistem kekebalan yang mengenali diri sendiri terganggu, bahkan yang tidak organik.

Ilustrasi mikroplastik di pantai yang mencemari laut. Dampak sampah plastik di lautan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi mikroplastik di pantai yang mencemari laut. Dampak sampah plastik di lautan.

"Ini seperti memiliki bayi cyborg, tidak lagi terdiri dari sel manusia, tetapi merupakan campuran dari entitas biologis dan entitas anorganik," kata peneliti.

Kepala departemen kebidanan dan ginekologi Fatebenefratelli, Antonio Ragusa, yang juga penulis utama studi ini mengungkapkan bahwa temuan ini mengejutkan para ibu hamil.

Dalam penelitian tersebut, tim menemukan sedikitnya 12 fragmen mikroplastik di empat plasenta dari enam sampel plasenta yang disumbangkan wanita hamil setelah melahirkan anak mereka.

Namun, hanya 3 persen jaringan dari setiap plasenta yang diambil sampelnya, menunjukkan jumlah potongan mikroplastik yang jauh lebih tinggi.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan di Dekat Puncak Gunung Everest

 

"Ketika saya melihat untuk pertama kalinya mikroplastik di plasenta, saya heran," kata Dr Ragusa.

Jenis mikroplastik yang ditemukan

Untuk memastikan bahwa plasenta yang diteliti tidak terkontaminasi plastik setelah dikeluarkan dari tubuh, selama percobaan lingkungan bebas plastik dipertahankan oleh para ilmuwan.

Saat persalinan, untuk mengambil sampel plasenta, dokter kandungan dan bidan menggunakan sarung tangan katun dalam membantu ibu hamil bersalin.

 

 

Di dalam ruang bersalin, hanya ada katun yang digunakan untuk menutupi tempat tidur pasien. Tali pusat dijepit dan dipotong dengan gunting logam, untuk menghindari kontak dengan bahan plastik.

Berdasarkan analisis sampel, menunjukkan sebagian besar plastik yang ditemukan berpigmen, tiga di antaranya tercemar polipropilen diidentifikasi sebagai polimer termoplastik.

Sedangkan sembilan sampel lainnya, diidentifikasi hanya pigmen, yang semuanya biasanya digunakan untuk pelapis, cat, perekat, plester, cat kuku, polimer dan kosmetik, serta produk lainnya buatan manusia.

Selama abad terakhir, para peneliti mencatat bahwa produksi plastik global telah mencapai 320 juta ton per tahun. Lebih dari 40 persen digunakan sebagai kemasan sekali pakai.

Baca juga: Studi Tunjukkan Manusia Makan 120.000 Mikroplastik Tiap Tahun

 

Tak heran, jika kondisi tersebut sangat berkontribusi pada tingkat limbah plastik yang ada saat ini.

Mikroplastik di dalam sel manusia, diperlakukan sebagai benda asing oleh organisme inangnya dan ini bisa memicu respons imun lokal.

Selain itu, mikroplastik juga dapat bertindak sebagai pembawa bahan kimia lain, termasuk polutan lingkungan, serta aditif plastik yang mungkin dilepaskan dan dikenali karena efek berbahaya.

Studi penemuan mikroplastik dalam plasenta ibu hamil di Italia ini telah dipublikasikasn dalam jurnal Environment International.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com