Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 47 Juta Tahun, Ini Fosil Ular Piton Tertua di Dunia

Kompas.com - 17/12/2020, 19:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Peneliti berhasil menemukan fosil ular piton yang dideskripsikan sebagai yang tertua di dunia.

Temuan ini pun dapat membantu peneliti untuk menguraikan asal muasal ular piton yang sebelumnya tak diketahui.

Seperti dikutip dari Phys, Kamis (17/12/2020) fosil ular piton itu ditemukan di Messel Pit, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.

Peneliti kemudian menamai spesies piton baru itu dengan nama Messelopython freyi untuk menghormati paleontolog Eberhard 'Dino' Frey dari Museum Sejarah Alam Negara di Karlsruhe.

Baca juga: Ular Piton Terbesar yang Mengandung 73 Telur Ditangkap di Florida

 

Menurut peneliti, fosil ular piton tertua di dunia tersebut hampir sepenuhnya terawetkan.

Ular memiliki panjang sekitar satu meter dan berusia sekitar 47 juta tahun. Sehingga merupakan fosil ular piton tertua di dunia yang pernah tercatat.

Ular piton sendiri merupakan salah satu spesies ular terbesar di dunia.

Saat ini ular tersebut ditemukan terutama di Afrika, Asia Selatan, dan Tenggara, serta Australia. Namun dari mana ular berasal itu misteri.

Ilustrasi ular piton sanca kembang (Malayopython reticulatus) Ilustrasi ular piton sanca kembang (Malayopython reticulatus)

"Asal geografis ular piton masih belum jelas. Penemuan spesies ular piton baru di Messel Pit ini merupakan lompatan besar dalam memahami sejarah evolusi ular," ungkap Dr. Krister Smith dari Senckenberg Research Institute and Natural History Museum di Frankfurt.

Berdasarkan analisis, peneliti akhirnya menemukan jika ular piton sudah ada di Eropa pada masa Eosen, lebih dari 47 juta tahun yang lalun.

Namun, ular tersebut kemudian menghilang dari benua Eropa selama beberapa waktu. Ular tak muncul lagi sampai masa Miosen yakni antara 23 dan 5 juta taun yang lalu.

"Saat iklim global mulai mendingin lagi setelah Miosen, ular piton sekali lagi menghilang dari Eropa," kata Smith.

Baca juga: Cuaca Panas Australia Bikin Ular Piton Sambangi Toilet Warga

 

Selain itu, peneliti juga menemukan jika piton hidup berdampingan dengan ular boa.

Hal ini menjadi temuan menarik mengingat di masa modern, kedua ular tersebut bersaing satu sama lain sehingga tak dapat berbagi di satu habitat yang sama.

Menurut Hussam Zaher, peneliti lain yang terlibat sekaligus profesor dan kurator vertebrata di Museum Zoologi di Universitas São Paulo, Brasil, teka teki itu bisa dijawab dengan menemukan lebih banyak lagi fosil ular piton maupun boa.

"Terutama yang memiliki isi perut yang terawetkan dengan baik," tambahnya seperti dikutip dari Live Science.

Studi tentang temuan fosil ular piton tertua di dunia ini telah dipublikasikan di jurnal Biology Letters.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com