Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICU Jakarta Menipis, Ahli Ingatkan Rumah Sakit di Indonesia Perlu Waspada

Kompas.com - 10/09/2020, 13:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta terus meningkat, menyebabkan ketersediaan ruang perawatan intesif (ICU) hanya cukup untuk seminggu.

Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan mengatakan tingginya kasus Covid-19 di ibukota Indonesia ini harus segera direm, sebab menurut paparannya, jumlah pasien akan mencapai 636 orang pada 15 September 2020.

Ketua Departemen Menejemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Irwandy, SKM, MScPH, MKes, mengatakan berdasarkan data yang dipaparkan Gubernur DKI, kasus aktif Covid-19 di Jakarta saat ini mencapai sekitar 11.245 kasus.

"Dengan kapasitas kamar isolasi sekitar 4.503 kamar, ini berarti daya tampung (ICU) di Jakarta kurang lebih 40 persen dari total kasus aktif tersebut," jelas Prof Irwandy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Capai 104.000 Kasus, Bagaimana Kapasitas Rumah Sakit di Indonesia?

 

Kasus positif Covid-19 sangat besar dibandingkan daya tampung perawatan yang dibutuhkan bagi pasien ini.

Kendati tidak semua akan ke rumah sakit, tetapi jika dari data tersebut, maka ada 30 persen pasien yang dirawat di rumah sakit.

Prof Irwandy menegaskan bahwa angka ini harus ditekan, karena sederhananya, kapasitas rumah sakit sama dengan daya tampung dikurangi kasus yang dirawat.

"Jadi semakin besar daya tampung dan semakin kecil kasus, maka kapasitas akan semakin besar. Strateginya adalah dengan memperbesar daya tampung dan menurunkan kasus," papar Prof Irwandy.

Baca juga: Pandemi Covid-19: Ahli Ingatkan Tunda Bawa Anak ke Rumah Sakit, Kecuali Gejala Darurat Berikut...

 

Lantas, bagaimana dan apa yang harus dilakukan daerah lain?

Prof Irwandy mengungkapkan kebutuhan ICU akan semakin besar. Oleh sebab itu, kota lain juga mesti waspada, apalagi saat ini masyarakat mulai beraktivitas seperti biasa.

"Namun, kepatuhan masih rendah, yang berarti potensi peningkatan kasus ke depan akan semakin tinggi," kata Prof Irwandy.

Selain itu, kapasitas daya tampung rumah sakit di daerah lain di Indonesia, menurut dia, tidak sebesar Jakarta.

"Kalau Jakarta saja kewalahan, bisa dibayangkan bagaimana daerah lain," ujar Prof Irwandy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com