Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 RS Indonesia Mulai Uji Klinis Terapi Plasma Darah untuk Pasien Corona

Kompas.com - 08/09/2020, 13:34 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mulai hari ini, Selasa (8/9/2020) ada empat rumah sakit yang secara serentak mulai melakukan uji klinik nasional plasma konvalesen (plasma darah) sebagai terapi tambahan terhadap pasien Covid-19.

Untuk diketahui, plasma merupakan bagian dari darah yang mengandung antibodi.

Sementara, konvalesen adalah orang yang telah sembuh dari penyakit atau biasa disebut juga sebagai penyintas.

Sehingga, plasma konvalesen adalah darah yang mengandung antibodi dari pasien yang telah sembuh dari penyakit Covid-19.

Baca juga: Mengapa Plasma Darah untuk Terapi Covid-19 Perlu Uji Klinis? Ini Penjelasan Ahli

Saat ini terapi plasma konvalesen terhadap pasien Covid-19 ini sedang dicoba oleh beberapa negara, termasuk Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir mengatakan bahwa dalam konteks uji klinik ini, Balitbangkes mendukung untuk menggunakan terapi konvalesen pada pasien Covid-19 sebagai terapi yang baru dikenalkan bagi pasien Covid-19.

"Namun, produk plasma konvelesen ini masih perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut," kata Abdul dalam Kick-off Meeting Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen sebagai Terapi Tambahan Covid-19 melalui kanal Youtube BalitbangkesTV, Selasa (8/9/2020).

Sejauh ini baru ada 29 rumah sakit yang telah bersedia dan mau untuk melakukan kerjasama dalam penerapan uji klinik terapi plasma konvalesen untuk Covid-19.

Adapun, empat rumah sakit yang memulai uji klinik terapi plasma konvelesen serentak hari ini adalah:

  • RS Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya
  • RS Fatmawati Jakarta
  • RS Hasan Sadikin Bandung
  • RS Umum Daerah Sidoarjo Jawa Timur.

Abdul menuturkan, pelaksaan uji klinik hari ini bukanlah yang terakhir. Melainkan, balitbangkes tetap mengajak seluruh rumah sakit lainnya di Indonesia untuk bergabung dalam uji klinis plasma konvalesen ini.

Ilustrasi peneliti mengambil plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma konvalesen atau plasma pulih untuk dijadikan terapi antibodi bagi pasien Covid-19. Ilustrasi peneliti mengambil plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19. Plasma konvalesen atau plasma pulih untuk dijadikan terapi antibodi bagi pasien Covid-19.

Selain itu juga, ia mengajak kepada calon donor atau penyintas penyakit Covid-19 yang memenuhi syarat pendonoran plasma agar dapat dipergunakan sebagai terapi plasma konvalesen bagi pasien yang saat ini masih terinfeksi dengan kategori sedang atau berat.

Uji klinik terapi plasma konvalesen yang dilakukan saat ini sudah berada di fase 2/3 (gabungan fase 2 dan 3), dengan target mengetahui efikasi atau manfaat khasiat dari terapi plasma konvalesen ini.

Sementara, uji klinik fase 1 yaitu untuk menguji kemanan sudah dilakukan dan hasilnya plasma konvalesen ini aman diberikan kepada pasien yang sedang terinfeksi Covid-19.

Wakil Kepala Bidang Penelitian Translasional di Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof dr David H Mljono SpPD FINSASIM FAASLD PhD menambahkan, sejauh ini dari 364 sampel subjek penelitian terbagi antara psien yang menerima dan yang dikontrol dengan tiga tahap penilaian, per 30 persen.

"Karena itu kita harapkan rumah sakit berbondong-bondong agar dapat mencukupi secara statistika agar datanya mencukupi sebagai kajian ilmiah yang dpaat dipergunakan sebagai protokol production," kata David yang juga selaku peneliti utama terapi plasma konvalesen ini.

Baca juga: 2 Target Terapi Plasma Darah untuk Pasien Corona, Apa Saja Itu?

Uji klinik terapi plasma konvalesen ini juga ditargetkan dapat selesai paling lambat 30 Desember.

Namun, jika data dan target subjek sampel penelitian tercukupi dengan baik, dan hasil keamanan dan efikasi (khasiat), serta pengujian netralisasi plasma bisa dilakukan dengan lebih cepat dan lebih baik.

"Kita targetkan November sudah selesai, supaya bisa diberikan pada Desember untuk pasien sesuai dengan protokol production-nya (hasil evaluasi dan analisis uji klinik fase 2/3 terapi plasma konvalesen)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com