Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotoran 14.000 Tahun Jadi Bukti Keberadaan Manusia Purba di Amerika Utara

Kompas.com - 22/07/2020, 19:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Mencari tahu kapan manusia datang ke suatu daerah untuk kali pertama dalam sejarah sangatlah sulit. Namun, kini para ahli punya petunjuk baru, yakni kotoran.

Dilansir dari Science Alert, Selasa (21/7/2020), sebuah studi terhadap kotoran manusia di Gua Paisley, Oregon yang dipublikasikan dalam Science Advances menunjukkan bahwa manusia sudah ada di Amerika Utara 14.000 tahun yang lalu.

Hal ini mengubah sejarah yang diketahui oleh para ilmuwan selama ini.

Sebelum temuan kotoran berusia 14.000 tahun tersebut, populasi manusia tertua di Amerika Utara diduga adalah budaya Clovis yang datang sekitar 11.500 tahun yang lalu.

Baca juga: Kotoran Kelelawar Purba Jelaskan Asal Kekayaan Hayati Indonesia

Pakar geoarkeologi Lisa-Marie Shillito dari Newcastle University mnegatakan, pertanyaan mengenai kapan dan bagaimana manusia datang dan tinggal di Amerika telah menjadi subyek debat intens.

"Dengan menggunakan pendekatan berbeda, kami dapat menunjukkan bahwa ada populasi sebelum Clovis yang tinggal di wilayah Great Basin, dan menyelesaikan debat ini untuk selamanya," ujarnya.

Sebetulnya, kotoran yang dijadikan subjek penelitian sudah pernah dianalisis sebelumnya.

Namun, penelitian terdahulu berfokus pada DNA. Padahal, kontaminasi DNA mudah terjadi dan ini membuat bingung para ahli, apakah kotoran tersebut berasal dari manusia atau makhluk lainnya.

Baca juga: Jejak Kotoran Ungkap Keberadaan Koloni Super Berisi 1,5 Juta Penguin

Dalam penelitian baru ini, tim ahli berfokus pada lipid atau materi berlemak yang ditemukan pada usus. Dibanding DNA, analisis lipid lebih jarang terkontaminasi.

Dari seluruh sampel kotoran yang dianalisis, hanya setengah di antaranya yang berasal dari manusia. Dua di antara sampel kotoran manusia yang ditemukan bahkan berusia lebih dari 14.000 tahun.

Artinya, manusia memang tinggal di gua itu mulai 14.000 tahun yang lalu.

John Blong, seorang pakar geoarkeologi dari Newcastle University yang terlibat dalam studi ini, mengatakan bahwa analisis lipid menjadi jawaban dari isu kontaminasi DNA.

"Kami memberi bukti bahwa ada kemungkinan DNA berpindah dari populasi manusia yang lebih muda ke sedimen gua yang lebih tua dan koprolit (fosil feses). Namun, (kami) juga mengonfirmasikan bahwa manusia sudah mulai berkemah di gua ini sejak 14.200 tahun yang lalu," ujarnya.

Baca juga: Peneliti Bikin Ekspedisi Besar Pelajari Kotoran Paus, Buat Apa?

Di samping lipid manusia, tim peneliti juga menemukan lipid anjing yang tercampur di antaranya. Ini menunjukkan bahwa anjing sudah menjadi teman hidup manusia sejak dahulu kala.

Meskipun telah berhasil menyelesaikan perdebatan mengenai populasi manusia di Amerika Utara sebelum budaya Clovis, tim ahli tidak mau terburu-buru menyatakan sang pembuang kotoran 14.000 tahun yang lalu sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di wilayah itu.

Pasalnya, ilmu pengetahuan selalu berkembang, dan ke depannya, para ilmuwan mungkin akan menemukan kotoran manusia atau artefak lain yang lebih tua.

Untuk saat ini, rencana para ahli adalah mempelajari lebih jauh mengenai manusia-manusia yang hidup di gua Paisley 14.000 tahun yang lalu. Kotoran mereka menunjukkan pola makan yang sangat bervariasi, mulai dari biji-bijian, tanaman, tikus-tikusan hingga serangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com