Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Tumbuh Kembang, Mungkinkan Anak Berdiri tanpa Duduk Terlebih Dahulu?

Kompas.com - 25/06/2020, 18:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memahami tumbuh kembang anak sejak usia dini adalah hal yang penting bagi orangtua. Sehingga, di masa depan potensi anak pun lebih bisa maksimal.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, dr Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K) menjelaskan, ada pola tetap dalam proses perkembangan anak.

Pertama pola sefalo-kaudal, perkembangan yang dimulai dari tubuh bagian atas hingga ke bagian bawah. Artinya, kemajuan dalam struktur dan fungsi akan lebih dulu terjadi pada bagian yang paling dekat dengan kepala hingga ke kaki.

Oleh sebab itu, ia menyebutkan bagian yang lebih dulu kuat adalah otot leher. Pada masa ini anak akan sering mengangkat lehernya, terlebih ketika dalam posisi tengkurap.

Kemudian batang tubuh akan mulai menguat dan anak berkembang menjadi bisa mengangkat sebagian badannya. Dilanjutkan dengan tahap duduk hingga anak stabil bisa duduk sendiri, merangkak, sampai pada akhirnya anak bisa berdiri dan berjalan.

"Jadi itu dari atas ke bawah, itu pola arah perkembangan anak yang tidak akan terbalik," katanya dalam webinar RSPI: Pertumbuhan & Perkembangan Balita, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Kecanduan Gadget Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ini Tips Menguranginya

Oleh sebab itu, dalam hal kemampuan anak untuk bisa berdiri harus melalui tahap duduk. Sebab, posisi kaki berada dalam bagian bawah tubuh.

Artinya, lanjut dr Catharine, jika anak belum bisa duduk dengan stabil maka tidak realistis untuk orangtua berharap anaknya bisa langsung berdiri dan berjalan.

Anak perlu untuk bisa duduk sendiri terlebih dahulu, baru ia bisa mencari pegangan untuk belajar berdiri sendiri hingga akhirnya bisa berjalan.

"Jadi tahap berdiri sendiri itu datang setelah dia bisa duduk sendiri," katanya.

Ilustrasi. Ilustrasi.

Kedua, pola proksimo-distal yaitu perkembangan dimulai pada bagian tengah tubuh lalu bergerak menuju ujung kaki dan tangan. Seperti kemampuan untuk menunjuk.

Kemampuan ini biasanya terlihat ketika anak berusia satu tahun. Terjadi saat anak sudah melewati tahap bisa mengangkat kepalanya, memiringkan badan ke kiri dan kanan, hingga tengkurap bolak-balik.

"Setelah anak memakai semua otot batang tubuh. Lama-lama orangtua sudah dapat bicara mengenai apakah anak sudah bisa menunjuk atau belum," katanya.

Baca juga: Cegah Corona, Hentikan Dulu Kebiasaan Anak Cium Tangan Orangtua

Oleh sebab itu, dr Catharine menekankan, orangtua harus memahami pola perkembangan anak. Ini untuk memastikan apakah kemajuannya sudah sesuai dengan panduan tumbuh kembang anak atau tidak.

"Jadi ketika anaknya belum lancar tengkurap bolak balik, kita enggak akan bisa banyak tanya, apakah anak bisa menunjuk atau belum. Tahap ini terjadi berurutan, tidak tertukar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com