Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Apa yang Menyebabkan Fenomena Hujan Meteor?

Kompas.com - 29/04/2020, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Pekan lalu, puncak hujan meteor lyrids melintasi Bumi. Fenomena alam ini sering terjadi dan kerap menghiasi langit malam.

Lantas, apa itu hujan meteor dan apa yang menyebabkan fenomena ini terjadi?

Hujan meteor terjadi ketika Bumi dalam orbitnya mengelilingi Matahari melewati puing-puing yang tersisa dari disintegrasi komet, seperti dilansir dari Scientific American, Selasa (28/4/2020).

Meskipun orbit Bumi di sekitar Matahari hampir melingkar, namun sebagian besar komet bergerak dalam orbit yang berbentuk elips memanjang.

Baca juga: Malam Ini, Saksikan Puncak Hujan Meteor Lyrids di Langit Indonesia

Akibatnya, beberapa komet memiliki orbit yang saling menyilang atau sebagian tumpang tindih dengan jalur orbit Bumi.

Karena inti komet terdiri dari kombinasi material es dan menyatu bebas dengan "sampah" yakni puing-puing material komet.

Ketika sebuah komet dipanaskan dengan cara mendekat pada Matahari, perlahan komet akan hancur, menghasilkan ekor seperti yang terlihat saat sebuah meteor jatuh.

Puing-puing batuan, sebagian besar terdiri dari partikel seukuran pasir, selanjutnya dalam orbit memanjang di sekitar Matahari dekat dengan komet induknya.

Saat Bumi saling silang di jalur orbit ini dalam perjalanan tahunannya, Bumi akan bertabrakan dengan puing-puing komet tersebut.

Kemudian puing-puing ini terbakar saat memasuki atmosfer Bumi, sehingga menghasilkan hujan meteor yang bisa dilihat jelas.

Baca juga: Komet Atlas, Lintang Kemukus yang Telah Betas di Tengah Pandemi Corona

Hujan meteor yang terkait dengan orbit komet tertentu dapat terjadi pada waktu yang hampir sama setiap tahun.

Sebab, pada titik-titik di orbit Bumi itulah akan terjadi tabrakan dengan puing-puing partikel benda langit tersebut.

Ilustrasi komet Ilustrasi komet

Namun, karena beberapa bagian jalur komet lebih kata akan puing-puing, maka kekuatan hujan meteor dapat bervariasi setiap tahunnya.

Biasanya fenomena hujan meteor akan lebih kuat, ketika Bumi melintasi jalur komet sesaat setelah komet induknya berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com