Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bakteri pada Makanan yang Paling Banyak Sebabkan Penyakit

Kompas.com - Diperbarui 05/01/2023, 14:54 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Banyak kasus infeksi bakteri terjadi dari makanan. Bahkan, hampir semua jenis makanan berisiko terinfeksi bakteri.

Apalagi makanan segar berupa daging mentah, yang kerap menjadi “rumah” bagi bakteri berbahaya seperti E.coli.

Baca juga: Beri Anjing Daging Mentah Picu Penyebaran Bakteri E.coli

Setidaknya ada 7 bakteri pada makanan yang paling banyak menyebabkan penyakit. Dilansir dari Live Science, Selasa (14/4/2020), berikut daftarnya:

1. E.coli

Bakteri Escherichia coli hidup di organ dalam (jeroan) hewan seperti sapi, kambing, dan domba.

Bakteri ini biasanya terdapat pada daging yang kurang matang, susu murni yang tidak dimasak atau pasteurisasi, serta air yang terkontaminasi.

Gejala infeksi E.coli antara lain diare, sakit perut, dan muntah-muntah yang bisa terjadi sampai 10 hari lamanya.

2. Campylobacter

Campylobacter jejuni adalah bakteri berbentuk spiral yang tumbuh pada sapi dan ayam, menginfeksi hewan ternak tanpa adanya gejala.

Baca juga: Virus Corona Juga Terdapat pada Babi dan Sapi, Ini Penjelasan Ahli

Mayoritas orang yang terinfeksi campylobacter merasakan diare, sakit perut, dan demam sekitar 2-5 hari. Darah kerap keluar saat diare, disertai pusing dan muntah.

3. Listeria

Listeria monocytogenes adalah bakteri yang ditemukan pada tanah dan air. Bakteri ini juga terdapat pada makanan mentah, makanan beku (processed food) dan susu yang tidak dipasteurisasi.

Tidak seperti bakteri lainnya, listeria bisa tumbuh dan berkembang pada temperatur rendah termasuk di dalam lemari pendingin.

Baca juga: Kabar Terkini Titanic, Kapal Legendaris Itu Habis Dimakan Bakteri Laut

Gejala infeksi listeria antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, perut yang tidak nyaman, dan muntah. Namun untuk beberapa orang, infeksi ini bisa menjadi lebih serius bahkan menyebabkan kematian.

Orang dengan faktor risiko tinggi mengidap listeriosis (infeksi akibat bakteri listeria) adalah ibu hamil dan janinya, orang berusia di atas 50 tahun, dan orang dengan daya tahan tubuh yang kurang baik.

4. Vibrio

Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri yang hidup di air laut, dan biasa ditemukan pada makanan laut (seafood).

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Era Awal Antibiotik dari Cawan Bakteri

Bakteri ini bisa menginfeksi orang yang makan masakan laut mentah, atau kurang matang. Gejalanya antara lain diare yang mayoritas terdiri dari air, pusing, muntah, demam, dan menggigil.

5. Toxoplasma

Ilustrasi toksoplasmosis, toksoplasma, parasit Toxoplasma gondiiShutterstock/Kateryna Kon Ilustrasi toksoplasmosis, toksoplasma, parasit Toxoplasma gondii

Bakteri toxoplasma menginfeksi manusia lewat kotoran kucing, konsumsi daging yang terkontaminasi atau tidak matang, juga konsumsi air yang terkontaminasi parasit tersebut.

Orang yang terinfeksi toxoplasma mengalami gejala seperti flu yaitu sakit kepala, nyeri badan, dan demam. Namun, parasit ini bisa menyebabkan masalah yang serius bagi otak, mata, dan organ dalam.

Baca juga: Terobosan Medis, Ahli Bikin Alat Pendeteksi Bakteri dalam Hitungan Menit

Parasit ini juga sangat berbahaya bagi wanita hamil dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.

6. Salmonella

Salmonella adalah kelompok bakteri yang biasa terdapat pada daging mentah, telur, dan terkadang pada sayur dan buah yang tidak dicuci.

Baca juga: Kerangka dari Abad Pertengahan Ungkap Jejak Perkembangan Salmonella

Infeksi salmonellosis bisa menyebabkan gejala seperti diare, demam, sakit perut, dan sakit kepala yang berlangsung sekitar 4-7 hari. Infeksi ini bisa jadi lebih serius jika menjangkiti orang usia senja dan orang dengan kondisi penyakit kronis.

7. Norovirus

Norovirus adalah jenis virus yang menyebabkan gastroenteritis, penyakit yang disebabkan oleh inflamasi pada perut dan saluran kencing. Penyakit ini kerap disebut flu perut.

Baca juga: Sama-sama Sebabkan Sakit, Apa Beda Infeksi Bakteri dan Virus?

Virus ini biasa terdapat pada makanan dan minuman yang terkontaminasi. Namun, norovirus juga bisa hidup pada permukaan barang dan ditransmisikan lewat sentuhan antarmanusia.

Gejala gastroenteritis antara lain sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, dan demam yang bisa berlangsung selama beberapa hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com