Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Disangka, Tingkat Kematian Akibat Corona di Wuhan Cuma 1,4 Persen

Kompas.com - 20/03/2020, 18:03 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru yang dipubliaksikan dalam jurnal Nature Medicine mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan.

Dilansir dari Live Science, Jumat (20/3/2020); tingkat kematian akibat virus corona di Wuhan, China, tempat infeksi ini pertama kali ditemukan, ternyata hanya 1,4 persen.

Angka ini jauh lebih rendah dari angka kematian akibat virus corona di seluruh dunia yang menurut WHO adalah 3,4 persen. Apalagi bila dibandingkan dengan tingkat kematian di Indonesia (8 persen per tanggal 19 Maret 2020) dan Italia (8,34 persen per tanggal 19 Maret 2020).

Angka 1,4 persen ini dihitung berdasarkan data yang tersedia hingga 29 Februari 2020.

Baca juga: Jika Tak Ada Intervensi, Kasus Corona di Indonesia Bisa Tembus 71.000 Akhir April

Pada saat itu, Wuhan telah memiliki 48.557 kasus infeksi dan 2.169 kematian akibat SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Perlu dicatat, angka kasus dan kematian akibat penyakit ini di Wuhan sudah lebih banyak dari tanggal 29 Februari 2020. Namun,kemarin China juga melaporkan tidak adanya kasus virus corona lokal baru yang menunjukkan bahwa epidemik Covid-19 di negara itu sudah terkontrol.

Sementara itu, risiko gejala akibat infeksi Covid-19 di Wuhan juga meningkat dengan bertamabhnya usia. Ini cocok dengan tren dunia.

Untuk usia 30-60 tahun, para ahli menemukan bahwa risiko munculnya gejala akibat infeksi naik 4 persen setiap satu tahun bertambahnya usia.

Baca juga: Presentase Kematian Corona Indonesia Capai 8,4 Persen, Ini Kata Ahli

Risiko kematian setelah munculnya gejala pada orang-orang yang berusia 59 tahun ke atas juga ditemukan 5,1 kali lipat besar dibanding orang-orang berusia 30-59 tahun.

Sebaliknya, orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun, memiliki risiko kematian 40 persen lebih rendah setelah timbul gejala.

Berdasarkan angka-angka ini, para ahli menyimpulkan bahwa transmisi Covid-19 tetap sulit dikendalikan.

Mereka menulis, kita bisa memperkirakan bahwa setidaknya setengah dari populasi akan terinfeksi, meskipun sudah ada upaya mitigasi komunitas yang agresif.

"Mungkin target yang paling penting dari upaya mitigasi adalah untuk mengurangi laju kenaikan kurva epidemik, mengurangi permintaan puncak akan layanan kesehatan dan memberi waktu untuk pengembangan perawatan yang lebih baik," tulis mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com