Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Kurang Tidur Bikin Badan Pegal-pegal?

KOMPAS.com - Beberapa dari Anda tentunya pernah mengalami kesulitan tidur.

Nah, saat itu terjadi dan terbangun keesokan harinya, apakah Anda mengamati badan kemungkinan besar akan terasa lelah dan pegal?

Jadi sebenarnya apa sih yang terjadi saat kurang tidur, sampai membuat fisik jadi terasa sakit?

Mengutip Science ABC, tidur merupakan kebutuh dasar manusia yang digunakan tubuh untuk memperbaiki diri.

Saat waktu tidur makin dekat, tubuh akan dibanjiri dengan bahan kimia (neurotransmiter dan hormon) yang memberi tahu sel bahwa sudah waktunya untuk tidur.

Pegal karena kurang tidur

Untuk memahami bagaimana kurang tidur menyebabkan badan pegal, pertama-tama kita perlu mengetahui apa pengaruh tidur bagi otot.

Sebagian besar sel dalam tubuh mengikuti jam sirkadian, artinya sel-sel tersebut meningkatkan fungsi tertentu di siang hari dan menurunkan fungsi tersebut menjelang waktu tidur.

Hal itu juga terjadi pada otot. Pada siang hari, otot akan lebih aktif dan memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi.

Sementara saat tidur, otot berangsur rileks, konsumsi energi menurun, dan sebagian besar tidak aktif, terutama saat tidur REM.

Saat tidur, sel induk otot berkembang untuk menggantikan sel otot tua yang mati, sehingga memperbaiki dan meremajakan otot yang tidak berfungsi maksimal.

Tidur yang buruk menguras baterai jam sirkadian otot sehingga otot kemudian gagal memperbaiki dan meregenerasi.

Sel-sel otot baru yang lebih sehat pun gagal berkembang, sementara sel-sel otot yang lebih tua tetap ada.

Hal tersebut menyebabkan peradangan tingkat rendah di otot dan menyebabkan rasa sakit.

Tapi tidak cukup sampai situ saja.

Nyeri karena kurang tidur

Kurang tidur mungkin menganggu jalur saraf penginderaan rasa sakit.

Penelitian telah menunjukkan hubungan kuat antara tidur dan nyeri. Sebuah penelitian menemukan bahwa insomnia tampaknya menjadi faktor risiko timbulnya nyeri punggung pada orang dewasa yang sehat.

Weihua Ding, seorang peneliti dalam program Perawatan Kritis dan Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH), dan rekan-rekannya mengungkapkan dalam penelitian mereka bahwa rasa sakit ini mungkin memang berasal dari dalam.

Alasannya kurang tidur tidak menimbulkan rangsangan menyakitkan lainnya yang dapat menimbulkan rasa sakit. Oleh karena itu, rasa sakit tersebut pasti datang dari sesuatu yang internal.

Dari mempelajari secara cermat wilayah di otak tikus yang bertanggung jawab mengatur jalur saraf yang terhubung dengan tidur, mereka menemukan adanya penurunan neurotransmitter bernama NADA.

Saat kita mengalami penurunan NADA di otak, itu membuat menjadi sangat sensitif terhadap rasa sakit yang sebenarnya tidak ada.

Pada dasarnya itu adalah perasaan di otak kita yang terhubung secara neurokimia.

Jadi tidak perlu diragukan lagi, tidur malam yang cukup merupakan sesuatu yang penting untuk menghindari kondisi-kondisi di atas.

https://www.kompas.com/sains/read/2024/04/29/080000923/kenapa-kurang-tidur-bikin-badan-pegal-pegal-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke