Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis BMKG Gempa Selat Sunda M 5,2 Akibat Aktivitas Sesar Aktif

KOMPAS.com - Gempa Selat Sunda kembali mengguncang pukul 17.48 WIB, Rabu (10/5/2023).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa ini merupakan rangkaian gempa Selat Sunda, Banten yang terjadi pada pukul 11.24 WIB.

Hasil monitoring BMKG, hingga pukul 17.45 WIB, sudah terjadi 29 kali gempa susulan atau aftershock.

Gempa Selat Sunda kedua, setelah gempa Banten pukul 11.24 WIB, tercatat berkekuatan M 5,2 dengan parameter update M 5,1 dan merupakan gempa tektonik.

Pusat gempa bumi hari ini, terletak pada koordinat 6,49° LS ; 104,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 Km arah Selatan Pematang Sawa, Tanggamus, Lampung pada kedalaman 10 Km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," ujar Daryono.

Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan gempa bumi di Selat Sunda tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

Sementara itu, dampak gempa Selat Sunda dirasakan di beberapa daerah terutama di wilayah Lampung.

Guncangan gempa dengan skala intensitas II-III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah dengan getaran seakan akan ada truk berlalu, dirasakan di daerah Bandar Lampung, Tanggamus dan Pesawaran.

Getaran gempa Selat Sunda juga dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dengan skala intensitas II MMI, dirasakan di daerah Liwa.

Daryono menambahkan menurut hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Selat Sunda di Lampung ini tidak berpotensi tsunami.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/05/10/184000023/analisis-bmkg-gempa-selat-sunda-m-52-akibat-aktivitas-sesar-aktif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke