Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Kulit Buaya Antipeluru?

KOMPAS.com - Buaya adalah predator yang sangat kuat. Untuk berburu mangsa, buaya dibekali dengan berbagai kemampuan, salah satunya adalah gigitan yang kuat.

Tak hanya itu, buaya juga berkulit tebal dan memiliki tulang punggung yang keras seperti baju besi. 

Hal inilah yang melahirkan mitos bahwa kulit buaya tidak bisa ditembus oleh peluru. Benarkah demikian?

Kulit buaya tidak antipeluru

Dilansir dari Animal Vivid, kulit buaya memang sangat keras dengan sisik seperti tulang. 

Kulit buaya sebagian besar terdiri dari otot tebal yang keras, yang memberi mereka tubuh yang kaku, keras, dan tetap fleksibel.

Namun, hal ini tidak lantas membuat kulit buaya antipeluru. Seperti disebutkan sebelumnya, kulit buaya sebagian besar terdiri dari otot murni yang membantu buaya tetap aman di lingkungan air yang keras dan dari serangan predator lain.

Namun, peluru adalah hal yang sama sekali berbeda. Tentu saja, ada beberapa faktor yang memengaruhi, seperti kaliber senjata yang digunakan, jarak tembak, dan bagian tubuh yang terkena.

Seberapa tebal kulit buaya?

Kulit buaya memiliki tingkat ketebalan yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar sisik tulangnya terdiri dari kulit keratin yang sangat tebal dan lapisan belakangnya berupa sisik yang mengeras.

Ketebalan rata-rata kulit buaya dewasa biasanya berkisar antara 1,3 cm hingga 2,5 cm. Kulit di punggung buaya lebih tebal dan lebih 'berlapis baja' daripada kulit di perutnya.

Hewan-hewan berkulit tebal

Tampilan fisik hewan dapat menjadi petunjuk mengenai habitatnya hingga predator apa yang mengancamnya.

Beberapa hewan memiliki kulit yang tebal dan keras, salah satunya untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Dilansir dari AZ Animals, selain buaya, ada beberapa hewan lain yang juga berkulit sangat tebal, seperti:

Kulit yang tebal tentu berperan penting bagi hewan-hewan tersebut. Misalnya, kulit tebal kuda nil memiliki beberapa fungsi.

Pertama, untuk melindungi dari sinar matahari yang terik di habitatnya di padang rumput Afrika. Kedua, fungsi kulit kuda nil juga untuk melindunginya dari pemangsa.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/04/05/180000023/benarkah-kulit-buaya-antipeluru-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke