Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Membuat Kurma Sangat Sehat untuk Dikonsumsi?

KOMPAS.com - Kurma merupakan buah yang identik dengan Bulan Ramadan. Biasanya, kurma dikonsumsi beberapa butir saat berbuka puasa.

Menurut penelitian, kurma memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah mencegah berbagai penyakit.

Lantas, kenapa buah kurma sangat sehat? Apa saja kandungan kurma yang menyehatkan?

Kandungan buah kurma

Melansir Healthline, buah kurma sangat sehat karena memiliki profil nutrisi yang sangat baik.

Namun, karena dikeringkan, kandungan kalori kurma lebih tinggi daripada kebanyakan buah segar.

Kandungan kalori kurma mirip dengan buah kering lainnya, seperti kismis dan buah ara.

Sebagian besar kalori dalam kurma berasal dari karbohidrat dan sisanya dari jumlah protein yang sangat kecil. 

Terlepas dari kalorinya, kurma mengandung beberapa vitamin dan mineral penting dalam jumlah yang signifikan.

Satu porsi kurma Medjool (100 gram) menyediakan nutrisi sebagai berikut:

Selain itu, kurma juga menyediakan berbagai antioksidan yang memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko beberapa penyakit.

Antioksidan melindungi sel-sel kita dari radikal bebas, yang merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya dalam tubuh dan menyebabkan penyakit.

Dibandingkan dengan jenis buah sejenis, seperti buah ara dan plum kering, kurma memiliki kandungan antioksidan paling tinggi.

Berikut tiga antioksidan paling kuat yang terkandung di dalam buah kurma:

  • Flavonoid: Flavonoid adalah antioksidan kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan dan telah dipelajari potensinya untuk mengurangi risiko diabetes, penyakit Alzheimer, dan jenis kanker tertentu 
  • Karotenoid: Karotenoid terbukti meningkatkan kesehatan jantung dan juga dapat mengurangi risiko gangguan terkait mata, seperti degenerasi makula 
  • Asam fenolik: Dikenal karena sifat anti-inflamasinya, asam fenolik dapat membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung

Apakah kurma aman untuk diabetes?

Indeks glikemik (GI) merupakan cara untuk mengukur efek karbohidrat pada kadar gula darah.

Karbohidrat GI rendah berada di angka 55 atau lebih rendah, sedangkan karbohidrat dengan GI tinggi berada di angka 70 atau lebih. 

Dengan kata lain, makanan dengan GI rendah menyebabkan fluktuasi gula darah dan kadar insulin yang kurang signifikan.

Di sisi lain, makanan dengan GI tinggi dengan cepat meningkatkan gula darah.

Orang dengan diabetes seharusnya mencoba untuk tetap mengonsumsi makanan dengan GI lebih rendah untuk membantu mengelola kadar gula darah. 

Dilansir dari Healthline, meskipun manis, kurma memiliki GI yang rendah. Ini berarti, jika kurma dimakan dalam jumlah sedang, kurma aman untuk diabetes.

Satu studi meneliti GI 1,8 ons (50 gram) dari 5 varietas kurma yang umum. 

Penelitian tersebut menemukan bahwa kurma umumnya memiliki GI yang rendah, yakni antara 44 dan 53, yang mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis kurmanya.

Jika menderita diabetes, usahakan untuk makan tidak lebih dari 1 atau 2 kurma sekaligus.

Memakannya bersama sumber protein lain juga memungkinkan karbohidratnya dicerna sedikit lebih lambat, yang pada gilirannya, membantu mencegah lonjakan gula darah.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/24/160000023/apa-yang-membuat-kurma-sangat-sehat-untuk-dikonsumsi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke