Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Minum Air yang Cukup Sangat Penting saat Puasa Ramadan?

KOMPAS.com - Selama berpuasa di bulan Ramadan, kecukupan konsumsi air sangatlah penting. Manfaatnya, agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik meski saat puasa kita hanya minum air saat sahur dan berbuka.

Namun, mengapa tubuh terdehidrasi dan minum air putih yang cukup sangat penting selama menjalankan ibadah puasa?

Seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat (24/3/2023), beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa air minum dapat membantu kita dari rasa lapar.

Dalam sebuah studi kecil menemukan, orang yang minum dua gelas air sebelum makan hanya 22 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa minum air putih sebelum makan dapat meregangkan perut dan mengirimkan sinyal kenyang ke otak.

Manfaat minum cukup air selama puasa

Ada beberapa manfaat minum air putih yang cukup untuk kesehatan.

Sebab, selain dapat membuat tubuh tetap merasa kenyang, terhidrasi dengan baik dengan minum cukup air putih akan dapat membantu tubuh menjalankan berbagai aktivitas fisik, mencegah sakit kepala hingga sembelit.

Dilansir dari Healthline, tubuh manusia sebagian besar, yakni 60 persennya adalah air. Berikut beberapa manfaat minum air yang cukup untuk kesehatan selama Anda menjalankan puasa Ramadan.

1. Membantu memaksimalkan kinerja fisik

Bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadan, sangat rentan mengalami dehidrasi, karena berkurangnya frekuensi minum air. Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai efek yang nyata, jika kita kehilangan sekitar 2 persen dari kandungan air dalam tubuh. 

Efek dehidrasi atau kurang cairan tubuh dapat menyebabkan perubahan kontrol suhu tubuh, penurunan motivasi dan rasa lelah meningkat.

Oleh karenanya, hidrasi yang optimal telah terbukti dapat mencegah efek tersebut, serta dapat mengurangi stres oksidatif yang dapat terjadi saat Anda melakukan aktivitas fisik yang berat.

Bukti ilmiah tentang manfaat minum air yang cukup tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Biochemical and Biophysical Research Communications.

2. Kurang cairan mempengaruhi fungsi otak

Fungsi otak sangat bergantung pada status hidrasi Anda. Dalam penelitian lain menunjukkan, dehidrasi ringan, misalnya saat tubuh kehilangan cairan 1-3 persen dari berat tubuh, maka dampaknya dapat merusak aspek fungsi otak.

Studi ini dilakukan terhadap wanita muda, dan peneliti menemukan kurang minum air, menyebabkan kehilangan cairan tubuh hingga 1,4 persen setelah berolahraga.

Efek yang diperhatikan, wanita muda tersebut mengalami gangguan mood (suasana hati) dan konsentrasi, serta meningkatkan frekuensi sakit kepala.

3. Minum air yang cukup cegah sakit kepala

Sehari penuh umat muslim menjalani puasa di bulan Ramadan, sehingga asupan cairan hanya diperoleh saat sahur dan berbuka puasa.

Sepanjang hari, selama menjalani berbagai aktivitas, cairan tubuh pun akan berkurang dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.

Efek dehidrasi yang umum dialami orang yang sedang berpuasa, salah satunya sakit kepla.

Sakit kepala adalah gejala paling umum pada orang yang mengalami dehidrasi. Maka dari itu, studi telah menunjukkan bahwa minum air putih yang cukup bisa meredakan sakit kepala.

Lantas, bagaimana kita bisa tetap terhidrasi selama menjalankan puasa hingga waktu terbenam Matahari?

Cobalah minum segelas air sebelum dan sesudah makan. Namun, asupan makanan yang mengandung banyak air juga penting untuk menjaga tubuh dapat tetap kenyang dan terhidrasi dengan baik.

Meski teh dan kopi, keduanya sama-sama mengandung air, namun kandungan kafein di dalamnya dapat menjadi diuretik dan membuat Anda sering buang air kecil.

Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya efek dehidrasi saat puasa, jadi minum air putih yang cukup merupakan cara terbaik terhindar dari rasa haus, lapar dan lemas selama puasa Ramadan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/03/24/150000023/mengapa-minum-air-yang-cukup-sangat-penting-saat-puasa-ramadan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke