Apa Perbedaan OCD dan OCPD?

KOMPAS.com - Obsessive-compulsive disorder (OCD) dan obsessive-compulsive personality disorder (OCPD) merupakan dua kondisi yang memiliki kesamaan, namun sebenarnya berbeda.

OCD adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan pikiran obsesif, mengganggu, dan berulang yang membuat penderitanya merasa terdorong untuk mengulangi perilaku tersebut.

Sementara itu, OCPD adalah gangguan kepribadian yang penderitanya terlalu fokus pada keteraturan dan kesempurnaan.

Selengkapnya, berikut adalah perbedaan antara OCD dan OCPD.

OCD vs OCPD

Dilansir dari WebMD, perbedaan utama antara kedua gangguan ini adalah bahwa OCD dapat berkembang di kemudian hari dari faktor atau peristiwa tertentu, sedangkan OCPD adalah gangguan kepribadian yang dibawa sejak lahir.  

Hal yang membuat kedua kelainan ini berbeda adalah fakta bahwa individu dengan OCPD seringkali kurang memiliki kesadaran diri. 

Hal ini berarti bahwa penderita OCPD lebih rentan untuk bertindak berdasarkan dorongan hati mereka tanpa menyadarinya dan menyebabkan kerugian bagi diri mereka sendiri atau orang di sekitar mereka. 

Perbedaan lain antara OCD dan OCPD adalah bahwa orang dengan OCD berupaya mengendalikan faktor-faktor tertentu untuk melepaskan obsesi mereka. Di sisi lain, penderita OCPD biasanya suka mengendalikan seluruh situasi secara luas. 

Ada juga perbedaan emosional antara pasien OCD dan OCPD. Misalnya, penderita OCD lebih cenderung merasa cemas, terutama ketika segala sesuatunya tidak seperti yang mereka inginkan. Sementara itu, orang dengan OCPD lebih rentan terhadap perasaan marah.

Perbedaan mencolok lainnya antara kedua gangguan ini adalah bahwa orang dengan OCD sering merasa tidak aman dengan obsesi dan kompulsi mereka, sedangkan pasien OCPD melakukan yang terbaik untuk menyembunyikan rasa tidak aman mereka, tidak hanya dari orang lain tetapi juga dari diri mereka sendiri.

Terakhir, pasien OCD suka terlibat dalam perilaku dan ritual kompulsif, sedangkan pasien OCPD lebih suka merencanakan dan bekerja.

Gejala OCD vs OCPD

Dilansir dari Verywell Health, gejala OCD dan OCPD bisa tumpang tindih. Orang dengan kedua kondisi tersebut dapat memiliki pola pikir dan perilaku yang sama, termasuk fokus pada keteraturan dan perfeksionisme. 

Meski demikian, ada juga beberapa tanda dan gejala OCD yang tidak terjadi pada OCPD. 

Gejala OCD

Seseorang dengan OCD memiliki obsesi dan kompulsi, yang menghabiskan waktu dan menyebabkan kesusahan. 

OCD diklasifikasikan sebagai gangguan kecemasan. Obsesi OCD dapat berupa pikiran berulang, kekhawatiran, atau bahkan gambaran mental yang mengganggu, tidak diinginkan, dan tak henti-hentinya.

Kompulsi OCD adalah perilaku berulang yang didorong oleh seseorang untuk dilakukan, biasanya untuk menghindari kecemasan atau risiko yang dirasakan. 

Gejala OCPD

OCPD adalah gangguan kepribadian. Kondisi ini terlihat dan terasa berbeda dari OCD. Orang dengan OCPD sangat fokus, bahkan terobsesi, dengan kesempurnaan untuk diri mereka sendiri dan orang lain.

Mereka tanpa henti menjaga aturan dan ketertiban di lingkungan mereka. Orang dengan OCPD sering ditandai dengan:

• Berprestasi tinggi, teliti, dan berfungsi dengan baik di tempat kerja
• Memiliki tantangan untuk memahami sudut pandang orang lain
• Sulit mendengar kritik yang membangun
• Mencari pola kontrol dan ketertiban
• Menginginkan perfeksionisme sampai-sampai dorongan itu menghalangi mereka menyelesaikan tugas
• Memiliki kecenderungan untuk tidak membuang benda-benda tua atau tidak berharga

Apakah OCD dan OCPD bisa dicegah?

Karena faktor biologis seperti genetika adalah komponen OCD dan OCPD, kondisi ini belum tentu dapat dicegah. 

Namun, mungkin ada beberapa intervensi yang dapat mengurangi efek seseorang terhadap risiko pengembangan OCD atau OCPD. Intervensi dini juga dapat membantu mengurangi keparahan kondisi.

Perlu diingat bahwa pendidikan dan peningkatan akses ke perawatan yang efektif dapat membantu orang dengan kondisi kesehatan mental apa pun.