Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Gempa Turkiye Begitu Merusak dan Mematikan?

KOMPAS.com - Gempa bumi mengguncang Turkiye dan dilaporkan menewaskan lebih dari 4.000 orang. Gempa tersebut berkekuatan M 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi waktu setempat.

Gempa Turkiye begitu merusak dan tercatat telah merobohkan banyak bangunan, dan menewaskan ribuan orang, hingga negara tetangga, Suriah.

Menurut US Geological Survey, gempa bumi di Turki berkekuatan magnitudo 7,8 melanda dekat Nurdagi, pada pukul 04.17 pagi, waktu setempat. Gempa kuat ini juga dirasakan di Lebanon, Israel dan Siprus.

Gempa susulan juga tercatat banyak terjadi dengan kekuatan yang lebih kecil.

Penyebab gempa Turkiye

Dilansir dari Scientific American, Selasa (7/2/2023), gempa Turkiye disebabkan oleh aktivitas patahan yang relatif dangkal, berada pada kedalaman sekitar 18 Km di bawah permukaan Bumi.

Inilah yang membuat pergerakan permukaan menjadi lebih intens.

Menurut New York Times, gema bumi di Turki tersebut menyebabkan hampir 3.000 bangunan runtuh dan menewaskan ribuan orang di seluruh Turkiye dan Suriah.

Lantas, kenapa gempa Turki ini begitu merusak dan mematikan?

Turkiye diapit oleh lempeng tektonik raksasa. Anak benua Arab mendorong ke utara, dan mendorong Turki ke utara melawan batas tetap Eropa utara, sehingga yang terjadi negara ini terjepit ke barat, di mana berada di lokasi tumpang tinding antara Mediterania dan akhirnya terdorong ke bawah Kreta di zona subduksi seperti wilayah gempa yang terdapat pada Jepang.

Penyebab utama kenapa gempa Turkiye merusak, bahkan sangat merusak adalah karena kualitas bangunan. Kualitas bangunan dikendalikan oleh kode bangunan dan penegakan kode itu.

Turki mengalami gempa bumi Izmit pada tahun 1999 yang mengerikan yang menewaskan lebih dari 15.000 orang, sehingga negara ini memiliki kode bangunan modern dalam beberapa tahun setelah gempa itu.

Dikutip dari Smithsonian Magazine, Turkiye berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Pada tahun 2020, negara ini mencatat 33.000 gempa, 332 gempa di antaranya berkekuatan M 4,0 dan bahkan lebih tinggi.

"Area ini adalah tempat tiga lempeng tektonik bertemu, (Turkiye) ini persimpangan tiga (lempeng tektonik), kata Alex Hatem, ahli geologi USGS di Golden, Colorado.

Ia mengatakan, "Belum ada banyak aktivitas seismik di masa lalu, namun ini adalah area di mana banyak tekanan menumpuk dari waktu ke waktu,".

Dua garis patahan utama melintasi Turkiye, yang terletak di atas Lempeng Anatolia, dan gempa Turki yang terjadi pada Senin kemarin, terjadi di sepanjang Patahan Anatolia Timur, yang berada di perbatasan lempeng Anatolia dan Arab dari Turkiye timur hingga Mediterania.

Kondisi ini dikenal sebagai patahan strike-slip, yang berarti dua lempeng tektonik tersebut meluncur melewati satu sama lain secara horizontal dan wilayah ini adalah area yang aktif secara seismik.

Akan tetapi, peristiwa gempa Turkiye bergitu merusak dan mematikan, hingga menelan ribuan korban jiwa.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/02/08/080000523/kenapa-gempa-turkiye-begitu-merusak-dan-mematikan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke