Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Menyerang Pria Korea Selatan?

KOMPAS.com - Pria asal Korea Selatan akhirnya meninggal setelah didiagnosis terinfeksi amoeba pemakan otak. Ia dilarikan ke rumah sakit dengan gejala sakit kepala, muntah, hingga pegal di leher.

Pemeriksaan otoritas kesehatan Korea Selatan mengungkapkan bahwa mereka menemukan infeksi amoeba Naegleria fowleri pada otak pasien tersebut, dilansir dari Indian Express, Rabu (28/12/2022).

Dikutip dari CDC Amerika Serikat, Naegleria fowleri adalah spesies amoeba Naegleria yang menginfeksi manusia.

Parasit ini dikenal sebagai amoeba pemakan otak karena saat masuk ke tubuh manusia melalui hidung, organisme ini akan menyerang jaringan otak.

Naegleria adalah organisme bersel tunggal yang hidup bebas yang biasa ditemui di lingkungan air tawar hangat, seperti danau, sungai, mata air panas dan tanah.

Diketahui pria asal Korea Selatan itu baru kembali dari Thailand, pada 10 Desember 2022, menurut laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Satu hari setelah kembali ke negara asalnya, pria tersebut dilarikan ke rumah sakit dengan menunjukkan beberapa gejala, sebelum akhirnya otoritas kesehatan Korea Selatan menemukan bahwa ia terinfeksi amoeba pemakan otak, Naegleria fowleri.

Dilansir dari Live Science, Kamis (29/12/2022), amoeba pemakan otak ini dapat masuk ke otak saat saat orang berenang di danau atau sungai yang tercemari organisme tersebut.

Saat perenang menghirup parasit melalui hidung mereka, maka amoeba N. fowleri ini akan menyerang saraf penciuman dan bermigrasi ke otak, yang kemudian akan menyebabkan kondisi berbahaya yang disebut primary amoebic meningoencephalitis (PAM).

Gejala infeksi amoeba pemakan otak

Saat menginfeksi orang, Naegleria fowleri bisa menjadi pembunuh yang diam-diam bisa melumpuhkan orang dan dengan cepat menyebabkan infeksi yang mematikan.

Gejala infeksi amoeba parasit pemakan otak ini dapat muncul paling cepat dua hari, atau selambat-lambatnya dua pekan, setelah orang menghirup parasit tersebut.

Lantas, apa saja gejala infeksi amoeba pemakan otak ini?

Gejala pertama yang bisa muncul yakni sakit kepala, demam, mual dan muntah, serta perubahan indra penciuman atau perasa.

Hal ini terjadi akibat kerusakan saraf penciuman yang disebabkan oleh infeksi amoeba parasit pemakan otak tersebut.

Infeksi ini akan cepat berkembang melalui sistem saraf pusat, menghasilkan leher yang kaku, kebingungan, kelelahan, hilang keseimbangan, kejang hingga halusinasi.

Pasien biasanya akan menyerah pada infeksi dalam waktu lima hari sampai tujuh hari setelah timbul gejala.

Infeksi amoeba pemakan otak mematikan

Amoeba pemakan otak atau Naegleria fowleri begitu mematikan jika menginfeksi manusia. Alasannya, parasit yang masuk ke tubuh kita akan menyebabkan kerusakan jaringan otak kritis yang cepat dan tidak dapat dicegah.

Selain itu, amoeba mematikan ini juga memberikan gejala awal yang bisa disalahartikan sebagai penyakit yang kurang serius, sehingga menghabiskan waktu perawatan yang berharga.

Infeksi mematikan amoeba pemakan otak juga tidak dapat terdeteksi melalui tes diagnostik cepat, sehingga pasien sering didiagnosis mengalami meningitis virus atau bakteri.

Pada akhirnya, tidak ada obat yang dapat terbukti efektif melawan infeksi amoeba, kendati terapi miltefosine cukup menjanjikan.

Dalam hal perawatan, sebagian besar obat mengalami kesulitan untuk menembus otak, karena meningoensefalitis amuba primer yang disebabkan oleh infeksi amoeba pemakan otak ini merupakan penyakit langka, dan sangat sedikit studi yang dilakukan.

Ahli pun menyarankan bahwa penting untuk memakai klip hidung saat berenang atau menyelam, untuk mencegah parasit seperti amoeba masuk melalui hidung menuju otak.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/12/30/080000323/apa-saja-gejala-infeksi-amoeba-pemakan-otak-yang-menyerang-pria-korea

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke