Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Musim Semi dan Apa Penyebab Terjadinya Musim Ini?

KOMPAS.com - Mungkin Indonesia tidak memiliki musim semi seperti kebanyakan terjadi di negara dengan empat musim. Musim semi merupakan musim yang biasanya ditandai dengan bermekarannya bunga.

Negara-negara seperti Jepang dan Korea, adalah dua negara empat musim dengan keindahan musim semi yang selalu menarik minat para wisatawan dari seluruh penjuru negeri.

Sebab, saat musim semi tiba, bunga Sakura di kedua negara ini mekar dengan cantik.

Tapi, apa itu musim semi?

Musim semi adalah musim saat alam seakan hidup kembali setelah bulan-bulan musim dingin.

Tanda-tanda musim semi atau selama musim ini, tanaman yang tidak aktif mulai kembali tumbuh, bibit baru tumbuh dari tanah dan hewan-hewan yang berhibernasi selama musim dingin mulai bangun dari tidur panjangnya.

Penyebab terjadinya musim semi

Musim semi terjadi karena adanya pergerakan Bumi mengelilingi Matahari. Musim ini terjadi saat sudut kemiringan Bumi berada ke arah Matahari, dikutip dari Live Science edisi 9 Maret 2022.

Secara astronomis, terjadinya musim semi terjadi bergantung pada ekuinoks (equinox) dan soltis (fenomena titik balik Matahari).

Ekuinoks atau equinox adalah saat siang dan malam di hari-hari sepanjang tahun hampir sama.

Terdapat dua ekuinoks dalam setiap tahunnya, yakni satu periode ekuinoks di musim semi dan satu periode ekuinoks di musim gugur.

Terjadinya spring season atau musim semi di Belahan Bumi Selatan umumnya terjadi pada periode ekuinoks terjadi pada sekitar tanggal 20 Maret di Belahan Bumi Selatan.

Pengertian musim semi menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), adalah salah satu dari dua periode saat sumbu Bumi tidak mengarah atau menjauhi Matahari.

Oleh karenanya, di belahan bumi utara, kutub utara akan memiliki sudut paling besar ke arah matahari selama titik balik matahari musim panas. Periode ini terjadi pada 21 Juni.

Sedangkan di belahan bumi selatan, giliran Kutub Selatan yang akan menjadi dekat, yang terjadi pada sekitar tanggal 21 Desember.

Secara astronomis, di Belahan Bumi Utara, musim semi astronomis berlangsung dari 21 Maret hingga 21 Juni.

Lalu di Belahan Bumi Selatan, musim semi terjadi dari 21 September hingga 21 Desember, kendati setiap tahun mungkin tanggalnya sedikit berubah.

Sementara itu, bagi prakirawan cuaca mendefinisikan musim semi meteorologi sebagai periode tiga bulan berdasarkan kenaikan suhu.

Sebab, udara kemungkinan kehilangan dinginnya musim dingin sebelum pertengahan Maret atau September.

Di utara khatulistiwa, musim sumi secara meteorologi terjadi pada bulan Maret, April dan Mei, sedangkan di wilayah selatan, musim semi terjadi pada September, Oktober dan November.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/09/10/120300423/musim-semi-dan-apa-penyebab-terjadinya-musim-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke