Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Kasus Wanita Mencuri Cokelat di Alfamart Diduga Kleptomania, Apa Itu?

Terbaru, masyarakat ramai memperbincangkan kasus pencurian dua batang cokelat di sebuah minimarket Alfamart yang dilakukan oleh seorang wanita.

Dalam video yang beredar, diketahui bahwa wanita tersebut mengendarai mobil mewah berwarna putih.

Masyarakat pun menduga bahwa wanita tersebut memiliki perilaku kleptomania. Lantas, apa itu kleptomania?

Gangguan kesehatan mental

Klepto atau kleptomania adalah ketidakmampuan berulang menahan dorongan untuk mencuri barang-barang yang biasanya tidak terlalu dibutuhkan dan bernilai kecil.

Perilaku klepto termasuk gangguan kesehatan mental yang langka, tapi serius. Bahkan, kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit emosional pada diri sendiri dan orang-orang tercinta apabila tidak diobati.

Kleptomania adalah jenis gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan masalah kontrol diri emosional atau perilaku.

Jika memiliki gangguan kontrol impuls, seseorang akan mengalami kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan tindakan yang berlebihan, bahkan membahayakan diri atau orang lain.

Gejala kleptomania

Biasanya, seseorang yang memiliki perilaku kleptomania tidak mampu menahan dorongan kuat untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkannya.

Penderita klepto akan merasakan peningkatan ketegangan, kecemasan, atau gairah yang mengarah ke pencurian.

Saat melakukan pencurian, orang itu akan merasa senang, lega, atau kepuasan. Namun, setelah itu akan muncul perasaan bersalah, menyesal, membenci dirinya sendiri, malu, dan takut.

Siklus kleptomania ini akan terjadi secara berulang dengan kembalinya dorongan untuk melakukan pencurian.


Karakteristik kleptomania

Orang dengan kleptomania tidak seperti pengutil pada umumnya. Pengidap klepto tidak mencuri secara kompulsif untuk keuntungan pribadi, berani, atau karena pemberontakan.

Perilaku mencuri ini hanya dikarenakan dorongan yang begitu kuat sehingga orang tersebut tidak bisa menahannya.

Umumnya episode kleptomania terjadi secara spontan, tanpa perencanaan. Orang klepto akan melakukan pencuriannya sendiri, tanpa bantuan dari orang lain. Kebanyakan penderita kleptomania mencuri di tempat terbuka, seperti toko dan supermarket.

Barang hasil curian biasanya tidak pernah digunakan, melainkan disimpan. Bahkan, barang tersebut bisa diberikan ke orang lain atau malah dikembalikan ke tempat di mana barang tersebut diambil.

Penyebab kleptomania

Tidak diketahui secara pasti penyebab kleptomania. Beberapa teori menunjukkan kemungkinan adanya perubahan di otak sebagai akar dari kleptomania.

Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami kemungkinan penyebab kleptomania, tapi mungkin perilaku ini berkaitkan dengan hal-hal berikut:

1. Serotonin

Masalah dengan bahan kimia otak secara alami (neurotransmiter) yang disebut serotonin.

Serotonin membantu mengatur suasana hati dan emosi, dengan tingkat rendah umumnya terjadi pada orang yang rentan terhadap perilaku impulsif.

2. Gangguan adiktif

Mencuri bisa menyebabkan pelepasan dopamin, neurotrasmiter lain. Dopamim menimbulkan perasaan menyenangkan.

3. Sistem opioid otak

Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat lebih sulit menahan dorongan untuk mencuri.

Banyak orang dengan kleptomania menjalani kehidupan dengan bersembunyi dari rasa malu, dikarenakan takut untuk mencari perawatan kesehatan mental.

Meskipun belum ada obat khusus untuk kleptomania, pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan psikoterapi yang membantu mengakhiri siklus pencurian kompulsif.

Jika tidak diobati, kleptomania bisa mengakibatkan masalah emosional, keluarga, pekerjaan, dan keuangan yang parah.

Kleptomania bisa menyebabkan gangguan kontrol impuls lainnya seperti perjudian kompulsif, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, gangguan kepribadian, depresi, kecemasan, gangguan bipolar, hingga bunuh diri.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/15/130300923/viral-kasus-wanita-mencuri-cokelat-di-alfamart-diduga-kleptomania-apa-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke