Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerusakan Organ Dapat Dihentikan dan Fungsi Sel Dipulihkan Setelah Kematian, Begini Studinya

KOMPAS.com - Dalam percobaan pada babi, peneliti menemukan fungsi sel dapat dipulihkan setelah kematian. Saat jantung babi dihentikan, kerusakan organ dapat dihentikan dan fungsi sel pun pulih.

Percobaan pada babi ini pun diklaim dapat membantu meningkatkan jumlah organ manusia yang dapat ditransplantasikan.

Dalam studi ini fungsi sel pada babi dipulihkan setelah kematian menggunakan sebuah mesin khusus.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (6/8/2022), sekitar 60 menit setelah babi dibius dan jantungnya dihentikan, para peneliti di Yale dapat memulai kembali sirkulasi tubuh dengan menggunakan mesin khusus.

Mesin tersebut membawa cairan sintetis yang membawa oksigen dan komponen lainnya yang dapat meningkatkan kesehatan sel dan menekan peradangan.

Selanjutnya, setelah 6 jam, perawatan dengan menggunakan teknologi yang dinamakan OrganEx menunjukkan fungsi sel memperbaiki beberapa kerusakan organ dalam tubuh babi.

Seperti pembengkakan organ dan gangguan fungsi pada pembuluh darah, yang umumnya diakibatkan oleh kekurangan oksigen saat terjadi serangan jantung yang menghentikan aliran darah.

"Hasil penelitian ini pun menunjukkan, saat jantung berhenti, tubuh tidak mati seperti yang kita duga sebelumnya," kata Zvonimir Vrselja peneliti dari Yale University.

"Kami mampu menunjukkan bahwa kami dapat membuat sel untuk tidak mati," imbuh Vrselja.

Berdasarkan analisis genetik jaringan menunjukkan bahwa proses perbaikan molekuler dan seluler dimulai setelah sirkulasi dipulihkan.

Analisis terhadap percobaan pemulihan fungsi sel dan kerusakan organ pada babi tersebut dilaporkan para peneliti dalam makalah ilmiah yang telah dipublikasikan di jurnal Nature, pada Rabu (3/8/2022) lalu.

Jika dibandingkan dengan cara tradisional untuk memulihan sirkulasi, yakni dengan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO), OrganEx ini dapat menurunkan risiko kematian sel dan memulihkan proses molekuler dan seluler terpilih di berbagai organ vital.

Peneliti juga menegaskan bahwa selama percobaan berlangsung, babi dalam studi ini tidak memiliki bukti aktivitas listrik di otak.

Para peneliti berharap, OrganEx akan memungkinkan peningkatan penggunaan organ yang diambil setelah penarikan bantuan hidup pada donor dengan cedera otak parah dan tidak dapat diubah untuk mencegah kerusakan yang terjadi ketika darah berhenti bersirkulasi.

Selama ini, organ-organ bekerja lebih buruk setelah transplantasi organ daripada yang diperoleh dari donor mati otak yang tetap menggunakan alat penunjang hidup.

Stephen Latham dari Yale's Interdisciplinary Center for Bioethics menambahkan hasil studi babi "berhenti jauh dari mengatakan bahwa setiap organ dikembalikan ke tingkat fungsi" yang diperlukan untuk mendukung kehidupan.

Secara teoritis, teknologi suatu saat nanti bisa digunakan untuk memulihkan kehidupan seseorang yang baru saja meninggal.

"Untuk melakukan itu, ada lebih banyak eksperimen yang diperlukan. Dan Anda harus berpikir tentang bagaimana keadaan manusia yang akan dipulihkan," kata Latham.

Latham menambahkan penggunaan dalam transplantasi organ, tujuannya lebih dekat dan lebih realistis. Setiap penggunaan OrganEx sebagai terapi medis akan sangat jauh.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/06/130200823/kerusakan-organ-dapat-dihentikan-dan-fungsi-sel-dipulihkan-setelah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke