Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Banyak Lukisan Mesir Kuno Dibuat Dua Dimensi? Begini Penjelasannya

KOMPAS.com - Seni visual atau lukisan pada masa Mesir Kuno umumnya menggambarkan manusia, hewan, maupun objek lainnya. Namun, lukisan tua tersebut biasanya hanya dibuat pada bidang datar dua dimensi.

Sebenarnya, apa alasan orang Mesir Kuno melakukan ini?

Dilansir dari Live Science, Minggu (10/7/2022) menggambar objek apa pun dalam bidang tiga dimensi membutuhkan sudut pandang tertentu, untuk menciptakan ilusi perspektif pada permukaan datar.

Sementara, menggambar objek dua dimensi yang hanya memiliki tinggi dan lebar memiliki keuntungan bagi para seniman.

Dijelaskan oleh John Baines, profesor emeritus Egyptology dari University of Oxford di Inggris, ketika menggambar di permukaan datar, outline menjadi fitur yang paling penting.

Selain itu, membuat lukisan dua dimensi memberikan fokus dan pemahaman yang lebih jelas terkait objek yang diciptakan.

Menurut Baines, banyak tradisi artistik yang menganggap ukuran media lukis atau menggambar sama pentingnya dengan objek. Dalam seni dinding misalnya, bangsawan dan pemilik makam sering digambarkan jauh lebih besar daripada benda-benda di sekitarnya.

Jika seorang seniman menggunakan perspektif tiga dimensi untuk membuat proporsi manusia dalam adegan realistis dengan latar depan dan latar belakang, itu akan bertentangan dengan prinsip ini.

Alasan lain seniman lukisan Mesir Kuno membuat banyak objek pada bidang datar dua dimensi ialah untuk membantu penciptaan narasi visual.

"Kita hanya perlu memikirkan komik strip sebagai paralel. Ada prinsip-prinsip yang diterima secara luas yang mengatur bagaimana seni visual Mesir kuno diciptakan dan ditafsirkan," ungkap Baines.

Seringnya, adegan-adegan dalam lukisan tidak mewakili peristiwa aktual melainkan representasi kehidupan yang digeneralisasi dan diidealkan. Akan tetapi, tidak semua representasi bergambar di area pemakaman Mesir Kuno murni dua dimensi.

Baines berkata, sebagian besar seni bergambar ditempatkan dalam pengaturan arsitektur.

Beberapa komposisi di dinding makam termasuk pemodelan relief, tempat di mana sebagian besar patung datar diukir atau dipasang di sana.


Di makam Akhethotep, seorang pejabat kerajaan yang hidup pada Dinasti Kelima sekitar 2400 Sebelum Masehi, menunjukkan dua juru tulis yang tubuhnya dipahat pada permukaan dinding yang rata.

"Relief juga memodelkan permukaan tubuh, sehingga Anda tidak dapat mengatakan bahwa itu adalah garis datar, karena mereka memiliki tekstur dan detail permukaan selain garis luarnya," ucap Baines.

Pada 2700 Sebelum Masehi yakni periode dinasti awal, seniman melukis di atas relief untuk menambahkan lebih banyak detail.

Seni visual Mesir menggunakan pendekatan manusia yang kurang lebih universal untuk representasi pada permukaan datar.

"Itu (seni Mesir) memengaruhi seni di Timur Dekat kuno seperti seni Suriah (atau Levantine) kuno dan Mesopotamia," kata Baines.

Hal yang sama dapat dilihat di banyak tradisi seni kuno lainnya. Seni Maya juga menggunakan adegan bergambar dan tulisan hieroglif.

Meskipun seni klasik Yunani dan Romawi adalah pengecualian, ada bukti konvensi artistik serupa untuk menggambar dan melukis dua dimensi dari Eropa pada abad pertengahan.

"Ini adalah sistem yang bekerja dengan sangat baik sehingga tidak perlu mengubahnya," pungkasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/13/100100923/kenapa-banyak-lukisan-mesir-kuno-dibuat-dua-dimensi-begini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke