Lukisan 3 Sosok Misterius Berkepala Besar Ditemukan di Tanzania, Mengejutkan Arkeolog

KOMPAS.com - Gambar lukisan tiga sosok misterius antropomorfik dengan kepala yang sangat besar telah ditemukan di Tanzania, dan ini mengejutkan para arkeolog dunia.

Lukisan tiga sosok misterius ini merupakan serangkaian penemuan mengejutkan yang ditemukan oleh para arkeolog sejak tahun 2018.

Melansir Science Alert edisi 29 Juni 2022, pada tahun 2018, para arkeolog menemukan sesuatu yang sangat berharga dalam keilmuan arkeologi di Swaga Swaga Game Reserve di Tanzania tengah.

Di sana mereka menemukan sebuah situs besar yang di dalamnya terdapat 52 tempat perlindungan batu yang sebelumnya tidak berdokumen, sengaja dicat dengan seni cadas. Meskipun sebagian besar telah hancur oleh pelapukan.

Situs tersebut bernama Amak'hee 4. Situs ini dilukis dengan rumit dengan dekorasi seni figuratif, termasuk tiga sosok misterius antropomorfik dengan kepala yang sangat besar itu.

Menurut arkeolog Maciej Grzelczyk dari Universitas Jagiellonian di Polandia, penemuan ini bisa menjadi petunjuk untuk mencari tahu apa sebenarnya trio tokoh misterius yang ditemukan di panel seni cadas itu.

Diakui para ahli, sulit untuk menentukan kapan tanggal pasti panel Amak'hee 4 sulit dibuat dahulu kala.

Namun, pada tahun 2021 Grzelczyk dapat mengukur bahwa usianya setidaknya beberapa ratus tahun. Hampir seluruhnya dicat dengan pigmen merah, kecuali lima figur berwarna putih.

Pelapukan pada pigmen ini, dan tidak adanya hewan peliharaan, menunjukkan bahwa situs Amak'hee cukup tua, dan berasal dari zaman masyarakat pemburu-pengumpul di wilayah tersebut.

Di panel tersebut tergambar hewan-hewan yang tampak menyerupai rusa kutub, elang, kerbau, dan bahkan jerapah, serta segelintir sosok mirip manusia dengan kepala besar. Tapi satu kelompok menonjol.

"Yang paling penting di antara lukisan Amak'hee 4 adalah pemandangan yang berpusat di sekitar tiga gambar," tulis Grzelczyk dalam makalahnya tahun 2021 .

Sebagai informasi bahwa makalah ini telah diterbitkan di Antiquity.

3 sosok misterius punya kepala mirip kerbau

Disebutkan bahwa uniknya, selain sosok misterius itu memiliki kepala yang besar, kepala ketiga sosok itu menyerupai kepala kerbau.

"Dalam trio ini, sosok-sosok itu tampaknya menampilkan kepala kerbau yang bergaya. Bentuk-bentuk ini mengingatkan pada kemiripan profil kepala kerbau dari mana kedua tanduknya naik dan kemudian melengkung keluar dari kepala, serta telinga yang turun," jelasnya.

Hal ini dianggap aneh karena, budaya masyarakat Sandawe yang merupakan keturunan dari masyarakat yang dulu mendiami wilayah tersebut tidak termasuk motif orang berkepala kerbau atau orang yang bisa berubah bentuk menjadi kerbau (atau sebaliknya), sehingga gambarnya bisa saja menggambarkan sesuatu yang lain. 

Tapi, Grzelczyk mencatat, tanduk kerbau memang memainkan peran penting dalam beberapa ritual Sandawe.

Di Kondoa, beberapa situs seni cadas masih digunakan oleh Sandawe untuk berbagai kegiatan ritual. 

Situs-situs yang baru didokumentasikan ini juga diketahui oleh masyarakat lokal, jadi mungkin saja mereka dapat menjelaskan arti dari sosok-sosok misterius tersebut.

Penemuan sosok misterius kepala besar lainnya

Tidak hanya di situs Amak'hee 4, ternyata para arkeolog juga menemukan sosok misterius berkepala besar di situs Kolo B1 dan Kolo B2, di wilayah Kondoa di Tanzania tengah.

Di kedua situs itu ditemukan dua lukisan pelindung batu, khususnya memiliki kemiripan yang kuat dengan ketiga sosok misterius situs Amak'hee 4.

Di situs Kolo B2, digambarkan tiga sosok berdiri bersama. Di Kolo B1, tiga sosok digambarkan secara horizontal, meskipun berbaring di tanah.

Ketiga situs tersebut menampilkan sosok yang mirip, dengan kepala besar, meskipun sosok Kolo menggunakan motif garis-garis, yang diartikan sebagai hiasan kepala.

Namun, ada pula perbedaan yang mencolok dari temuan gambar sosok misterius di situs Amak'hee 4 dan Kolo.

Di situs Amak'hee 4, gambar tersebut memiliki kepala yang tampaknya diisi dengan warna solid, serta mereka tampak menyatu bahkan menjadi bagian penting dengan gambar-gambar lain di sekitar mereka.

"Gambar dari Amak'hee 4 terlihat lebih besar daripada yang ada di Kolo, dan menjadikan motif utama ini sebagai titik fokus pusat di mana sisa narasi terjadi dan tergambar di lukisan-lukisan sekitarnya," tulis Grzelczyk.

"Sebaliknya, gambar di Kolo adalah penggambaran yang terisolasi, tanpa hubungan yang jelas dengan lukisan-lukisan lainnya," imbuhnya.