Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba-laba Penenun Jantan Segera Lompat Usai Kawin, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Kanibalisme seksual umum ditemui pada hewan, salah satunya adalah pada laba-laba penenun. Kondisi tersebut biasanya terjadi setelah prosesi kawin usai, di mana si betina biasanya akan memakan jantan.

Namun dalam kasus kanibalisme seksual ini, ternyata jantan tak selamanya pasrah untuk dimangsa.

Beberapa hewan akan bergerak diam-diam untuk menghindari deteksi atau berpura-pura mati. Bahkan, salah satu hewan yang menghindari kanibalisme tersebut adalah laba-laba penenun bola jantan.

Seperti dikutip dari New Scientist, Selasa (26/4/2022) setelah selesai kawin, laba-laba jantan dengan cepat akan melontarkan dirinya ke tempat yang aman untuk menghindari dimakan oleh pasangannya.

Perilaku laba-laba penenun jantan menyelematkan diri usai kawin ini baru pertama kalinya diamati oleh peneliti.

Shichang Zhang peneliti dari Universitas Hubei di China dan timnya pertama kali memperhatikan perilaku kabibalisme seksual ini saat mempelajari laba-laba penenun bola di pegunungan di Wuhan, China, pada Oktober 2019.

Para peneliti memutuskan untuk menyelidiki hal-hal lebih lanjut di laboratorium. Mereka menggunakan kamera berkecepatan tinggi untuk menangkap perilaku 155 pasang laba-laba penenun bola (Philoponella prominens).

Dalam pengamatan itu, hanya tiga laba-laba pejantan yang tidak melontarkan diri setelah kawin, dan semuanya segera ditangkap, dibunuh, dan dimakan oleh pasangannya. Sedangkan semua pejantan yang melontaran dirinya setelah kawin bisa selamat.

Peneliti juga melakukan pengujian perlunya perilaku melontarkan diri itu supaya terhindar kanibalisme.

Caranya dengan meletakkan kuas kecil di belakang laba-laba penenun yang menghalangi pejantan untuk melontarkan diri.

Benar saja, setelah terhalang untuk melontarkan diri, jantan pun tak selamat dan dimangsa oleh betina.

Lebih lanjut, kamera mengungkapkan bahwa laba-laba jantan melontarkan dirinya dengan kecepatan luar biasa hingga 88,2 cm per detik, yang menurut Zhang sangat mengesankan untuk laba-laba yang panjang hanya sekitar 3 mm.

Itu seperti seseorang dengan tinggi 183 cm menghempaskan diri sejauh 538 meter dalam 1 detik.

William Brown dari State University of New York di Fredonia mengatakan penelitian ini berkontribusi pada pemahaman kita tentang bagaimana spesies kanibalistik secara seksual berhasil kawin.

Tetapi Brown juga bertanya-tanya apakah strategi melarikan diri tersebut dapat digunakan untuk merespon ancaman lain, misalnya pertahanan terhadap predator.

Ataukah memang merupakan adaptasi unik untuk mengurangi risiko kanibalisme seksual semata.

Sementara itu, Zhang dan rekannya berhipotesis bahwa perilaku ini berevolusi untuk menandakan kebugaran sebagai pasangan.

"Jika pasangan tak bisa melontarkan diri atau kemampuan melontarnya tak baik, betina dapat menghapus sperma si jantan dan menerima ajakan kawin dari jantan lainnya," kata Zhang.

Temuan kanibalisme seksual pada laba-laba penenun bola ini telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/27/073100623/laba-laba-penenun-jantan-segera-lompat-usai-kawin-ini-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke