Ketahui Penyebab Perut Buncit pada Perempuan dan Bahayanya bagi Tubuh

KOMPAS.com - Perut buncit atau penumpukan lemak di perut kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan bisa menurunkan rasa percaya diri perempuan.

Seperti dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (12/3/2021) penyebab perut buncit pada perempuan dikarenakan beberapa faktor termasuk jumlah kalori yang dikonsumsi, jumlah kalori yang dibakar, dan usia.

Apabila Anda lebih banyak makan dan jarang berolahraga, maka dapat mengalami kelebihan berat badan ataupun perut buncit.

Penyebab lainnya yaitu berkurangnya massa otot, seiring bertambahnya usia sementara lemak di dalam tubuh meningkat.

Sehingga, hilangnya massa otot ini membuat tubuh sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan ideal. Bagi perempuan, perut buncit pun bisa disebabkan karena menopause, sebab lemak tubuh cenderung bergeser ke perut.

Penumpukan lemak di perut ini juga bisa diakibatkan penurunan tingkat estrogen, yang tampaknya mempengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh.

Sejumlah penelitian menemukan, bahwa perut buncit bisa sangat berbahaya bagi kesehatan, dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, meski berat badan yang dimiliki normal ataupun kurus. Beberapa penyakit yang berisiko dialami karena penumpukan lemak antara lain:

• Penyakit jantung
• Diabetes tipe 2
• Tekanan darah tinggi
• Kolesterol tidak normal
• Masalah sistem pernapasan

Beberapa penelitian juga menunjukkan, ketika wanita dianggap memiliki berat badan normal berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh (BMI) standar, kondisi perut buncit dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Tanda-tanda perut buncit

Anda dapat mengukur lingkar perut, untuk mengetahui apakah telah terjadi penumpukan lemak dengan cara:

• Berdiri dan letakkan pita pengukur di sekitar perut, tepat di atas tulang pinggul.
• Lalu, tarik pita pengukur sampai pas di sekitar perut, dan tidak menekan kulit. Pastikan pula pita pengukur rata di sekelilingnya.
• Rileks dan embuskan napas, kemudian ukur pinggang.

Pada perempuan, ukuran pinggang lebih dari 89 cm menunjukkan konsentrasi lemak perut yang tidak sehat, yang pada akhirnya berisiko tinggi memicu masalah kesehatan.

Kabar baiknya, ada beberapa cara untuk mengecilkan perut buncit. Anda dapat melakukan olahraga seperti sit-up atau latihan perut untuk mengencangkan otot di sekitarnya. Berikut hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi perut buncit:

1. Makan makanan yang sehat

Selanjutnya, perbanyak konsumsi makanan nabati, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta pilih sumber protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak.

Anda juga perlu untuk membatasi gula tambahan maupun lemak jenuh, yang ditemukan dalam daging, keju dan mentega.

Sebaiknya ganti asupan lemak dengan ikan, kacang-kacangan ataupun minyak nabati.

2. Perbanyak konsumsi air putih

Memperbanyak minum air putih, dan mengurangi minuman manis seperti jus dengan gula, minuman bersoda, ataupun kopi dapat membantu mengurangi lemak di perut.

3.Batasi jumlah asupan makanan yang dikonsumsi

Anda perlu untuk membatasi jumlah asupan makanan yang akan dikonsumsi, dengan mengendalikan porsinya.

4. Olahraga

Selain itu, Anda juga bisa melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti jalan cepat setidaknya 150 menit seminggu atau aktivitas aerobik intensitas berat, seperti lari, selama 75 menit sepekan.

Jika menggunakan penghitung langkah, dibutuhkan rata-rata 10.000 langkah sehari untuk mencegah naiknya berat badan.

Beberapa penelitian menunjukkan, mungkin diperlukan 15.000 langkah sehari untuk mencegah kenaikan kembali berat badan, dan mempertahankannya.

Di samping itu, latihan kekuatan juga disarankan setidaknya dua kali dalam sepekan. Terlebih, ketika ingin menurunkan berat badan maka dibutuhkan lebih banyak olahraga untuk dapat mewujudkannya.

Perlu diketahui, untuk menghilangkan perut buncit serta mencegah penumpukan lemak usahakan untuk menurunkan berat badan secara perlahan dan konsisten.

Konsultasikan pula dengan ahli, langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi lemak sesuai dengan kondisi kesehatan.