Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Serangan Stroke terhadap Sistem Saraf

KOMPAS.com - Serangan stroke terjadi ketika darah yang membawa oksigen terhambat dan tidak dapat mencapai bagian otak. 

Akibatnya, sel-sel di otak rusak dan bisa mati jika tidak ada oksigen, bahkan hanya untuk beberapa menit. 

Stroke memerlukan perawatan medis segera, berpotensi mengancam nyawa, dan dapat memengaruhi banyak bagian tubuh.

Cara terbaik untuk mengurangi efek serangan stroke adalah mendapatkan perawatan medis secepat mungkin. 

Gejala jangka panjang dan waktu pemulihannya akan bergantung pada area otak yang terpengaruh.

Efek serangan stroke terhadap sistem saraf

Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf di seluruh tubuh.

Sistem saraf bertugas mengirimkan sinyal bolak-balik dari tubuh ke otak. 

Ketika otak mengalami kerusakan, sistem saraf tidak bisa menerima pesan-pesan ini dengan benar.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa efek serangan stroke terhadap sistem saraf:

1. Otak gagal memahami sensasi

Seseorang yang terkena serangan stroke, mungkin merasakan sakit lebih dari biasanya saat melakukan aktivitas rutin yang tidak menyakitkan. 

Perubahan persepsi ini disebabkan oleh otak yang mungkin tidak bisa memahami sensasi, seperti panas atau dingin, sebagaimana dulu.

2. Perubahan penglihatan

Perubahan penglihatan juga dapat terjadi jika bagian otak yang berkomunikasi dengan mata mengalami kerusakan.

Masalah-masalah yang mungkin terjadi mencakup kehilangan penglihatan, kehilangan satu sisi atau bagia penglihatan, dan masalah menggerakkan mata.

Selain itu, mungkin juga ada masalah pemrosesan, yang mengakibatkan otak tidak mendapatkan informasi yang benar dari mata.

3. Foot drop

Foot drop adalah jenis kelemahan atau kelumpuhan umum yang membuat sulit untuk mengangkat bagian depan kaki. 

Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menyeret jari-jari kakinya saat berjalan atau menekuk lutut untuk mengangkat kaki lebih tinggi agar tidak menyeret.

Foot drop biasanya disebabkan oleh kerusakan saraf dan dapat membaik dengan rehabilitasi.

Sebagaimana telah disebutkan, kerusakan pada bagian tubuh akibat stroke bergantung pada area otak yang terpengaruh.

Kerusakan pada bagian depan otak dapat menyebabkan perubahan kecerdasan, gerakan, logika, sifat kepribadian, dan pola berpikir. 

Kemudian, kerusakan pada sisi kanan otak dapat menyebabkan hilangnya rentang perhatian, fokus dan masalah memori, dan kesulitan mengenali wajah atau objek bahkan jika mereka familiar. 

Ini juga dapat mengakibatkan perubahan perilaku, seperti impulsif, ketidaktepatan, dan depresi.

Kerusakan pada otak kiri dapat menyebabkan kesulitan berbicara dan memahami bahasa, masalah memori, kesulitan menalar, mengatur, berpikir matematis atau analitis, dan perubahan perilaku.

Setelah stroke, seseorang juga berisiko lebih tinggi mengalami kejang. 

Namun, ini bergantung pada area otak yang terserang stroke dan tingkat keparahannya. 

Satu studi menunjukkan, 1 dari 10 orang mengalami kejang setelah terkena stroke.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/24/163200523/efek-serangan-stroke-terhadap-sistem-saraf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke